TEMPO.CO, Bekasi - Pelaku begal sepeda motor menembak mati, Acam Mulyadi, 48 tahun di Jalan Gang H. Nawai RT 11 RW 2, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Sabtu, 7 Maret 2015. Usai melumpuhkan korban, pelaku meninggalkan sepeda motornya.
Menurut keterangan kakak ipar Acam, Abdul Kodir, 40 tahun, peristiwa bermula ketika Acam bangun sekitar pukul 04.00 WIB. Acam melihat seorang tak dikenal sudah berada di atas sepeda motor honda Beat warna putih B-3993-FIQ di depan rumahnya.
"Dia kira itu sepeda motor miliknya karena warnanya sama-sama putih," kata Kodir, Sabtu, 7 Maret 2015. Padahal, menurut Kodir, sepeda motor yang dilihat Acam itu adalah sepeda motor pembegal yang sedang mengamati situasi.
Adapun sepeda motor Acam, Kodir menjelaskan, sedang dituntun oleh pembegal lainnya di samping rumah. Pembegal itu pelaku masuk melalui pintu samping, dan mengambil sepeda motor Honda Beat B-3112-KRM milik Acam.
Karena dikira sepeda motor di depan rumah itu adalah miliknya, Acam yang bekerja sebagai sopir taksi Blue Bird itu langsung menghalangi agar pelaku tidak kabur. "Padahal sepeda motornya masih sama satu pelaku lain di samping rumah," kata dia.
Pembegal kemudian mengeluarkan senjata api. Diduga, Acam langsung ditembak di bagian perut. Mendengar suara letusan, lima orang yang berada di dalam rumah terbangun. "Saya keluar langsung ditembak," kata Kodir. Tapi, pelurunya meleset.
Dalam aksinya itu, sejumlah saksi mendengarkan tiga kali letusan. Acam mengalami luka tembak di bagian perut bagian kanan, dan kaki kiri. Acam sempat dibawa ke Rumah Sakit Pondok Kopi, Jakarta Timur, tapi nyawanya tak tertolong.
Petugas gabungan dari Kepolisian Resor Bekasi Kota sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan.
Polisi melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut. "Barang bukti sepeda motor diamankan ke Polsek Bekasi Kota," kata Juru Bicara Polresta Bekasi Kota, Ajun Komisaris Siswo.
ADI WARSONO