TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas meminta pemerintah segera menerima usulan penganugerahan gelar pahlawan terhadap tiga tokoh organisasinya menjelang Muktamar Muhammadiyah pada awal Agustus 2015.
Yunahar menyatakan keinginan itu di depan W
akil Presiden Jusuf Kalla dalam acara Pembukaan Seminar Nasional Pra-Muktamar Muhammdiyah ke-47 bertajuk "Muhammadiyah, Civil Society dan Negara Arah Pemikiran Gerakan Abad Kedua."
Acara itu berlangsung di gedung Pascasarjana-JK School of Government Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu, 7 Maret 2015.
Tiga tokoh yang dimaksud Yunahar ialah Kasman Singodimejo, Abdoel Kahar Moezakkir, dan Ki Bagus Hadikusumo. Pengusulan gelar pahlawan untuk tiga tokoh Muhammadiyah itu sudah disampaikan ke pemerintah sejak tiga tahun lalu di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami berharap pemberian gelar pahlawan bagi ketiganya bisa diumumkan saat Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada Agustus 2015 mendatang," kata Yunahar.
Menurut Yunahar, Kasman pernah menjadi Wakil Kepala Badan Keamanan Rakyat (BKR), yakni cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tokoh Muhammadiyah itu pernah pula menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang merupakan bentuk awal badan legislatif setelah kemerdekaan. Kasman juga merupakan Jaksa Agung pertama di Indonesia.
Adapun Ki Bagus Hadikusumo dan Abdoel Kahar Moezakkir pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Sembilan yang menyusun UUD 1945. Setelah masa kemerdekaan, Moezakkir menjadi rektor pertama Universitas Islam Indonesia (UII).
ADDI MAWAHIBUN IDHOM