TEMPO.CO, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengatakan belum mendapatkan perkembangan terbaru ihwal hilangnya 16 warga negara Indonesia di Turki. Hingga kini, kata Jokowi, Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara, dan aparat lainnya sedang mencari WNI yang hilang itu.
"Saya duga memang mereka ke Suriah," kata Jokowi di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, jelang lepas landas ke Aceh, pada Ahad, 8 Maret 2015. "Kalau ada perkembangan lagi, akan saya sampaikan."
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menduga 16 warga negara Indonesia yang hilang di Turki telah masuk ke wilayah Suriah.
"Kami belum bisa pastikan, tapi kemungkinan besar gabung ISIS," kata Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Inspektur Jenderal Arief Dharmawan ketika dihubungi Tempo, Ahad, 8 Maret 2015.
Arief mengatakan BNPT akan segera mengirim sejumlah saran kepada pemerintah pusat. BNPT juga punya kerja sama dengan lembaga antiteror dan pemerintah Turki. Berbekal kerja sama tersebut, BNPT akan mencari informasi terkait dengan 16 WNI itu.
Baca Juga:
Arief menuturkan, sejak 2013, BNPT meminta pemerintah mewaspadai kemungkinan warga negara Indonesia masuk ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Cara mudah yang bisa digunakan untuk memasuki basis ISIS adalah melintasi sembilan negara yang berbatasan langsung dengan Suriah. Salah satu negara yang mudah dijadikan jalur penghubung adalah Turki.
"Dan cara mudah ke Turki itu melalui visa berlibur, selanjutnya menyeberang ke Suriah," ucap Arief.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | INDRA WIJAYA