TEMPO.CO, Suriah - Mohammed Emwazi, jagal dari kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dikenal sebagai “Jihadi John”, dikabarkan meminta maaf kepada keluarganya atas aksi brutal yang membuat malu keluarganya tersebut. Namun dia menyatakan tidak menyesal telah membunuh para sandera.
Seperti yang dilansir dari The Independent pada 8 Maret 2015, Emwazi mengirim permintaan maafnya melalui pihak ketiga dari Suriah ke keluarganya. Namun Emwazi belum meminta maaf atas pembunuhan sadis yang dilakukannya terhadap beberapa sandera yang direkam dengan kamera, termasuk para pekerja Inggris David Haines dan Alan Henning.
Para ahli percaya permintaan maafnya mungkin dibuat untuk kepentingan pribadi. Sebab, seorang muslim yang tidak menghormati orang tua dipercaya akan masuk neraka.
Ayah Emwazi, Jasem, yang telah melarikan diri ke Kuwait, dilaporkan memanggil anaknya seorang "teroris" dan menyebut anaknya "anjing" pekan lalu sebagai bentuk kekecewaan terhadap tindakan bodoh sang anak.
Emwazi, lulusan ilmu komputer dari University of Westminster, Inggris, diyakini telah melarikan diri dari Inggris pada awal 2013 dengan bersembunyi dalam truk angkutan di sebuah feri, sebelum akhirnya bepergian ke Turki kemudian menuju Suriah.
Dia diidentifikasi bulan lalu sebagai Mohammed Emwazi oleh Washington Post. Lahir dari orang tua Irak, Emwazi dan keluarganya pindah ke Inggris pada tahun 1994, setelah pemerintah Kuwait menolak aplikasi untuk kewarganegaraan mereka.
YONYOSEPH