TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla diundang pemerintah Jepang mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang penanggulangan bencana alam pada Jumat, 13 Maret 2015. Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanazaki Yasuaki menilai Kalla mempunyai segudang pengalaman ihwal penanganan dampak bencana alam, termasuk tsunami Aceh.
"Wakil Presiden orang yang paling cocok sebagai delegasi Indonesia," katanya saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin, 9 Maret 2015. Tanazaki menemui Kalla hari ini di kantornya untuk membahas susunan acara tersebut.
Dia mengatakan Indonesia dan Jepang memiliki kerja sama erat di bidang bencana alam, seperti mitigasi dampak letusan gunung api di Jawa Tengah. Bentuk kerja samanya antara lain berbagi informasi tentang dampak negatif bencana alam.
Menurut Tanazaki, Kementerian Pertahanan dari kedua negara segera meneken nota kesepahaman (MoU) tentang manajemen bencana alam. "MoU masih tahap finalisasi dokumen," ujarnya. "Kami sebaik mungkin dalam finalisasi dokumen ini karena itu basis yang penting untuk diselesaikan."
Selain memiliki kerja sama bencana alam, Jepang mempunyai hubungan ekonomi bilateral dengan Indonesia di bidang maritim dan infrastruktur. Tanazaki mengatakan pemerintah Indonesia berencana mempromosikan dan meningkatkan produk ekspor ke Jepang. Kerja sama ini juga meliputi investasi. Pada 2014, Jepang menggelontorkan US$ 2,7 miliar modal ke Indonesia.
Konferensi ini dihelat untuk meningkatkan kepedulian dunia terhadap upaya pengurangan risiko bencana dan membangun kepercayaan dan solidaritas seluruh bangsa serta komunitas di dunia akan pentingnya sosialisasi pengetahuan ihwal pengurangan risiko bencana.
Ribuan delegasi dari seluruh negara di dunia akan menghadiri konferensi ini. Selain delegasi dari pemerintah--termasuk pemerintah lokal--perwakilan lembaga legislatif, pegiat lingkungan, dan ahli bencana dari negara lain juga diundang, termasuk dari Indonesia. Dalam konferensi ini, pemerintah Jepang selaku tuan rumah akan mengajak para delegasi mengunjungi sejumlah lokasi di Sendai serta Prefektur Iwate dan Prefektur Fukushima, yang diguncang gempa disusul tsunami tiga tahun lalu.
ALI HIDAYAT | ANTON A.