TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini, 10 Maret 2015, tetap disikapi optimistis oleh Bank Indonesia. Dalam pernyataannya melalui Twitter, BI mengakui penguatan dolar AS masih terjadi. Meski begitu, kurs rupiah relatif stabil dan malah menguat terhadap mata uang lain seperti euro, yen, dan dolar Australia.
Berdasarkan kurs transaksi BI hari ini, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS menjadi 13.124 (kurs jual)/12.994 (kurs beli) per dolar AS dibandingkan posisi kemarin 13.112/12.982 per dolar AS. Namun, rupiah menguat terhadap euro menjadi 14.211,98/14.068,60 dibandingkan posisi kemarin di angka 14.218,65/14.072,49.
Nilai tukar rupiah juga menguat terhadap yen Jepang menjadi 10.788,33/10.679,71 dibandingkan posisi kemarin sebesar 10.849,81/10.740,46. Rupiah juga menguat terhadap dolar Australia menjadi 10.060,86/9.958,60 dibandingkan nilai kemarin sebesar 10.093,62/9.988,35.
Ekonom dari PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual berujar, pelemahan rupiah merupakan dampak dari pengumuman perbaikan data tenaga kerja Amerika Serikat pada pekan lalu. Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor di luar pertanian naik menjadi 295 ribu dari sebelumnya 230 ribu.
Menurut David, pencapaian itu lebih cepat dari perkiraan pemerintah Amerika. “Perbaikan ekonomi Amerika Serikat ini menjadi magnet bagi investor untuk kembali beralih ke portofolio dolar AS. Efeknya, rupiah akan cenderung melemah,” ujarnya.
EFRI RITONGA | FAIZ NASHRILLAH