Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seniman Afganistan Diancam Dibunuh Setelah Pakai Baju Besi

image-gnews
Seorang seniman muda Afganistan menggunakan baju besi berbentuk payudara dan bokong sambil berkeliling kota Kabul sebagai bentuk protes tingginya angka pelecehan perempuan. huffingtonpost.com
Seorang seniman muda Afganistan menggunakan baju besi berbentuk payudara dan bokong sambil berkeliling kota Kabul sebagai bentuk protes tingginya angka pelecehan perempuan. huffingtonpost.com
Iklan

TEMPO.CO, Kabul - Seorang seniman perempuan Afganistan kabur meninggalkan kediamannya untuk bersembunyi di tempat yang aman karena mendapatkan ancaman pembunuhan.

Seniman berusia 27 tahun itu adalah Kubra Khademi. Ancaman pembunuhan itu bermula dari aksinya di jalanan di pusat Kota Kabul pada 26 Februari 2015. Ketika itu, dia berunjuk rasa di jalan dengan mengenakan kostum dari besi berbentuk aurat wanita. Aksi itu dilakukan sebagai protes atas sejumlah pelecehan yang menimpa kaumnya.

"Pakaian yang saya kenakan itu seharga 500 Afganis (sekitar Rp 130 ribu) dan didesain oleh tukang pandai besi lokal," kata Khademi.

Setelah melakukan aksi itu di jalanan, dia kabur ke tempat aman dan melepas seluruh atribut tersebut lalu mengenakan jilbab. "Saya mengalaminya sendiri, mendapat perlakuan tak senonoh dari semua orang. Saya kabur setelah mendapat ejekan dan dilempari batu," ucapnya.

"Aksi saya berjalan normal sebagaimana yang saya harapkan. Tiba-tiba saya dikerumuni orang, lalu mereka mendorong saya," katanya kepada AFP. "Saya ketakutan dan kabur dengan taksi."

Khademi menerangkan, dia berani melakukan aksi tersebut karena ketika masih kecil mengalami berbagai pengalaman hidup yang menyakitkan sebagai perempuan. 

"Perlakuan seperti ini terjadi pada saat saya berusia empat atau lima tahun. Seseorang melecehkan saya, dan dia kabur. Di matanya, saya hanyalah gadis ingusan. Dia tidak peduli berapa umur saya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya merasa bersalah. Mengapa hal itu menimpa saya? Apa salah saya?" Khademi menambahkan, "Kali ini saya mengenakan baju besi."

Untuk mengamankan diri dari kejaran pengancam, Khademi saat ini bersembunyi di pinggiran Kabul. Khademi mengeluh, "Hal ini terjadi setiap hari, setiap jam, di kotaku?"

Beberapa hari setelah unjuk rasa tunggal Khademi, sejumlah aktivis laki-laki turun ke jalan sambil mengenakan burkak--pakaian tradisional Afganistan. Aksi mereka ini diniatkan sebagai perwujudan solidaritas terhadap Khademi.

"Kami ingin menyampaikan sebuah pesan kepada para pejabat bahwa kaum perempuan tidak bisa merasakan apa-apa atas Hari Perempuan Internasional yang disampaikan melalui pidato omong kosong para pejabat. Kaum perempuan Afganistan sangat terkungkung oleh burkak," kata Basir, 29 tahun, seorang aktivis.

TRIBUNE | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.