TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya meraih predikat juara umum dalam Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) 2014 yang digelar Kementerian Dalam Negeri. Surabaya mengikuti 3 kategori atau subbidang yang dilombakan dan masing-masing memperoleh juara pertama.
"Karena itu, Surabaya menjadi juara umum," kata Kepala Sub Bidang Penataan Kota Kecil Kementerian Dalam Negeri, Zainal Arifin, dalam jumpa pers di Kantor Humas Pemerintah Kota Surabaya, Rabu 11 Maret 2015.
Pemberian penghargaan akan diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Kamis 13 Maret 2015. Gubernur Jawa Timur dan seluruh kepala daerah peserta anugerah IMP direncanakan hadir dalam acara tersebut.
Zainal mengatakan ada 103 daerah yang mengikuti 9 subbidang yang dilombakan. Dari jumlah itu, 16 diantaranya terpilih sebagai pemenang. Sebanyak 12 diantaranya kota dan 4 lainnya kabupaten. "Tapi kalau soal RTH dan sampah, Surabaya seng ada lawan (tidak ada lawan)," ujar Zainal mengungkapkan hasil penilaian.
Surabaya dianggap memiliki terobosan untuk meminimalisir sampah masuk ke tempat pembuangan akhir. Sampah yang ada bisa dipilah dan dimanfaatkan untuk masyarakat. Sampah anorganik dikumpulkan di bank sampah dan digunakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Sedangkan sampah organik dimanfaatkan untuk pupuk taman dan tanaman perkotaan.
Proses penilaian anugerah IMP dimulai sejak Januari 2014. Diawali dengan penjaringan kegiatan. Masing-masing daerah peserta diminta untuk menyusun usulan IMP. Tim independen yang terdiri dari 5 pakar dari Bandung, Yogyakarta, Semarang dan Jember bertugas mengevaluasi dokumen usulan tersebut. Kemudian daerah yang dianggap layak berhak memberikan presentasi di Jakarta. Selanjutnya, tim independen memverifikasi di lapangan.
Zainal mejelaskan, IMP merupakan ajang dua tahun sekali. Tujuannya, memberi penghargaan ke daerah yang berkinerja baik serta mendorong daerah berkinerja baik dalam menyelenggarakan pemerintahan.
Kepala Sub Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser mengatakan, apa yang dilakukan Pemerintah Kota bukan demi menginginkan juara tapi memberikan pelayanan ke masyarakat. Buktinya, kata dia, meski sering mendapat juara, tapi Satuan Kerja Perangkat Daerah selalu memiliki banyak inovasi di bidang masing-masing.
Salah satunya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya Chalid Buhari memamerkan Solid Waste Application Transportation (SWAT). Ini semacam aplikasi untuk memonitor alur pembuangan sampah hingga di tempat pembuangan akhir. "Nggak mungkin kota sebesar ini pakai manual, tapi perlu IT yang hasilnya lebih akurat," ujarnya.
AGITA SUKMA LISTYANTI