TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi sementara Taufiequrrachman Ruki mengatakan penyelesaian dua kasus korupsi besar, yaitu kasus Century dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, tak menjadi prioritasnya. "Saya tak pernah mengucapkan punya target menyelesaikan Century dan BLBI," kata Ruki saat ditemui Tempo di ruang kerjanya, Rabu, 11 Maret 2015.
Jabatan Ruki di KPK berakhir hingga akhir tahun ini. Dia ditunjuk Presiden Joko Widodo pertengahan Februari lalu menggantikan Ketua KPK Abraham Samad yang dinonaktifkan karena tersangkut kasus pemalsuan dokumen di kepolisian.
Wakil Ketua KPK sementara Johan Budi Sapto Pribowo mengatakan pengusutan kasus korupsi yang kini diprioritaskan adalah yang berada di tahap penyidikan. Jumlahnya hampir 40 perkara, sedangkan Century dan BLBI adalah perkara yang masih berada di tahap penyelidikan.
Menurut Johan, ada tiga hal yang menjadi prioritas kerja bagi pimpinan era terkini, yaitu penyelesaian penyidikan, konsolidasi KPK, dan memoles hubungan komisi antirasuah itu dengan lembaga penegak hukum lain, seperti kepolisian, Kejaksaan Agung, dan Mahkamah Agung.
"Kami juga enggan membiarkan pencegahan korupsi mangkrak. Tahun ini kami masih menargetkan rampungnya pencegahan di bidang minyak bumi dan gas," ujar Johan.
Johan mengungkapkan salah satu alasan penting lain di balik prioritas KPK adalah pencegahan korupsi. "Uang yang disumbangkan ke negara dari program pemberantasan korupsi sangat besar," katanya. Dia mencontohkan KPK berhasil menyelamatkan Rp 28 triliun dari program pencegahan korupsi di bidang mineral dan batu bara pada 2014. Hasil manis itu merupakan kerja sama KPK dengan kepolisian.
MUHAMAD RIZKI | HERU TRIYONO | RUSMAN PARAQBUEQ