TEMPO.CO, Bangkalan - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Qurratul Ain, mengatakan sekolahnya menghabiskan dana Rp 350 juta untuk mempersiapkan pelaksanaan ujian nasional online yang akan digelar pada 14 Mei mendatang. "Sumber pendanaannya berasal dari dana bantuan operasional sekolah," katanya, Rabu, 11 Maret 2015.
Namun, menurut Qurratul, pendanaannya tidak sekaligus, tapi bertahap sejak 2014. Awalnya, komputer di SMKN 1 disediakan bagi laboratorium komputer jurusan akuntansi. Belakangan, Kementerian Pendidikan mengumumkan ujian nasional akan digelar secara online. SMKN 1 adalah salah satu sekolah yang dinyatakan lolos verifikasi, sehingga layak menggelar ujian nasional online. "Pengadaan komputer ternyata berguna untuk ujian nasional online," ujarnya.
Qurratul mengaku kaget saat sekolahnya dinyatakan layak menggelar ujian nasional online. Sebab, kata dia, masih banyak sekolah di Bangkalan yang jauh lebih beken ketimbang SMKN 1. "Mungkin karena biayanya mahal, makanya banyak sekolah yang saat ini belum sanggup."
Guru SMKN 1, Nurul Hayat, menambahkan, pelaksanaan ujian nasional online berbeda dengan manual. Sementara dalam ujian manual terdapat pengawas independen, dalam ujian nasional online tak ada pengawas tersebut. "Pengawas hanya dari dinas pendidikan dan satu ahli IT."
Jumlah siswa SMKN 1 yang akan mengikuti ujian nasional online sebanyak 243. Komputer yang disediakan sebanyak 81 unit di empat ruang kelas.
MUSTHOFA BISRI