TEMPO.CO, Bali - Meski sadar dirinya bakal dieksekusi mati, terpidana kasus Bali Nine melamar kekasihnya Febyanti Herewila. News Corporation menuliskan kisah cinta antara Andrew dan Feby sudah berlangsung cukup lama, Selasa, 10 Maret 2015.
Menurut News Corporation, keduanya pertama kali bertemu pada Mei 2012 di Yogyakarta lewat teman yang sama-sama mereka kenal. Feby adalah rohaniwan yang kerap beribadat bersama kelompok muda Indonesia dan Singapura.
Andrew dan kawanan sindikat Bali Nine lain, Myuran Sukumaran, bakal dieksekusi mati karena terlibat perdagangan 8,2 kilogram heroin dari Bali ke Australia pada 2005. Feby bertemu Andrew ketika mengunjungi penjara.
Selama dua tahun, keduanya menjadi teman akrab karena memiliki latar belakang ketertarikan pada hal keagamaan. Mereka jatuh cinta dan mulai berpacaran awal 2014. Perempuan asal Yogyakarta itu berkunjung secara rutin dan Andrew terus belajar teologi.
Sejak mempelajari agama di bui, Andrew mengatur dan menjalankan sesi konseling untuk beberapa narapidana lainnya. Tak heran sejumlah narapidana menulis surat dukungan buat pria 31 tahun itu setelah permohonan grasinya ditolak Presiden Joko Widodo.
Pada 2 Februari 2015, bersama teman dan keluarga, Andrew resmi ditahbiskan sebagai pendeta. Andrew mengatakan, "Semua kerja keras bertahun-tahun terbayar." Bahkan beberapa pekan sebelum meninggalkan penjara Kerobokan, Andrew membaptis dua narapidana lainnya.
Feby sempat mengunjungi Andrew saat perayaan Hari Valentine pada 14 Februari 2015. Andrew menghadiahkan seikat mawar dan boneka beruang untuk kekasihnya. Mereka bicara terbuka tentang rencana memiliki anak.
Mereka juga sama-sama bercita-cita membuat pusat komunitas di Pulau Sabu, salah satu dari tiga pulau di antara Sumba dan Rote di sebelah barat Timor. Mereka ingin membuka kelas musik menyediakan tempat untuk anak muda berolahraga dan belajar.
NEWS CORPORATION | ATMI PERTIWI