TEMPO.CO, Madrifd - Bukan karena ada mitos bahwa dalam Liga Champions hampir mustahil ada klub yang bisa memenanginya dua kali beruntun setelah periode 2000-an, Real Madrid diragukan bisa mempertahankan gelarnya.
Tapi, kekalahan 3-4 dari Schalke 04 pagi ini, Rabu, 11 Maret 2015, pada pertandingan pertemuan kedua babak 16 besar menguatkan penilaian tentang menurunnya kinerja anak-anak asuhan pelatih Carlo Ancelotti ini.
Dan, baru sekali ini, Madrid maju ke babak berikutnya di Liga Champions dengan kalah di pertemuan kedua setelah meraih hasil maksimal pada pertemuan pertama.
Namun, kali ini, nasib Madrid bisa sangat berbeda. Ada dua hal penyebabnya. Pertama yaitu cedera yang dialami beberapa pemain teras, terutama di lini belakang. Lini belakang menjadi titik lemah selain karena pemain Schalke dinihari tampi gemilang.
Dan, hal kedua adalah masih labilnya penampilan para penyerang, terutama Gareth Bale –yang pagi ini sama sekali tak mencetak gol- mengancam performa Madrid pada babak selanjutnya.
Di sisi lain, Schalke 04 memberikan teladan di lapangan Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, dinihari ini. Teladan tentang perjuangan keras dan menjaga harga diri di lapangan.
Klub dari Jerman ini membuat tuan rumah Madrid kalang-kabut dengan memaksa mereka untuk terus bermain imbang sebelum Klaas Jan Huntelaar dan kawan-kawan malah menang 4-3 melalui gol kedua Huntelaar dalam pertandingan ini pada menit ke-84.
Andaikata dalam enam menit terakhir Huntelaar dan kawan-kawan bisa mencetak gol lagi, kedudukan menjadi 5-5 dalam dua kali pertemuan sehingga harus diadakan babak perpanjangan waktu untuk menentukan siapa yang lolos ke 8 besar.
Penyerang dari Prancis, Karim Benzema, yang diragukan ketajamannya sebelum pertandingan membawa Real Madrid memimpin 3-2 melawan Schalke 04 dalam pertandingan pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions ini.
Tendangan kaki kanan Benzema dari tengah dalam kota penalti membobol gawang Schalke dari Jerman pada menit ke-52.
Tapi, hanya berjarak sekitar 5 menit, pemain pengganti Schalke, Leroy Sane, ganti menjebol gawang Madrid dengan tendangan kaki kirinya setelah menerima umpan dari Christian Fuchs.
Sebelumnya, Klass Huntelaar, penyerang yang sering menjadi ujung tombak tim nasional Belanda, yang berhasil membuat Schalke memimpin 2-1 pada menit ke-40 dengan tembakan kaki kirinya. Tapi, berselang lima menit kemudian, Cristiano Ronaldo kembali mencetak gol keduanya lagi-lagi melalukan tandukan kepalanya memanfaatkan umpan dari Fabio Coentrao. Kedudukan menjadi 2-2.
Sebelumnya, tendangan kaki kiri gelandang Schalke, Christian Fuchs, dari sayap kiri, setelah menerima umpan silang dari Tranquillo Barnetta, membobol gawang Madrid pada menit ke-20.
Empat kemudian, bintang utama Madrid, Cristiano Ronaldo, sudah berhasil menyamakan kedudukan 1-1 melalu sundulan setelah menerima umpan silang dari Toni Kroos yang meneruskan umpan dari tendangan penjuru.
Dengan kedudukan 3-4 untuk Schalke, Madrid masih unggul aggregate 5-4 setelah menang 2-0 pada pertemuan pertama. Dengan demikian, jalan Madrid menuju ke perempat final masih sangat aman.
Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti, menurunkan trio penyerang yaitu Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gareth Bale menghadapi Schalke 04 pada pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions ini di Bernabeu.
Anceloti memang mengatakan sebelum pertandingan bila ia tak akan mengubah identitas klub ini yaitu bermain menyerang meski para penyerangnya tampil menurun dalam beberapa kali pertandingan terakhir. Dalam dua laga terakhir, trio penyerang tersebut gagal mencetak gol dari permainan yang sedang berjalan.
Adapun Bale, pemain dengan rekor transfer tertinggi di dunia saat ini, sudah gagal membobol gawang lawan dalam delapan penampilan terakhirnya.
“Mereka kurang banyak mencetak gol dalam pertandingan terakhir. Tapi, saya pikir kami harus menolong mereka,” kata Ancelotti. “Tapi, kami ingin mengubah identitas kami karena kami merasa nyaman dengan cara seperti itu,” pelatih asal Italia itu melanjutkan keterangannya.
Sedangkan Manajer Schalke 04, Roberto Di Matteo, baru saja membawa para pemainnya mengalahkan Hoffenheim 3-1 dalam Bundesliga Jerman, Sabtu lalu. Kemenangan itu membawa pasukan Di Matteo menduduki urutan kelima dalam klasemen.
Di Matteo, mantan gelandang Italia dan Chelsea, diuji kepintarannya untuk bisa membawa Schalke lolos dari situasi yang bisa diibaratkan seperti lubang jarum di Bernabeu. Di Matteo memang bisa membawa kemenangan di Madrid tapi tidak bisa mengubah keadaan bahwa pasukan Ancelotti yang tetap lolos.
Pada 2012, sebagai manajer, Di Matteo berhasil membawa Chelsea memenangi Liga Champions.
Susunan pemain:
Real Madrid: Casillas, Arbeloa, Varane, Pepe, Fabio Coentrao, Khedira, Kroos, Isco, Ronaldo, Benzema, Bale.
Cadangan: Navas, Marcelo, Hernandez, Nacho, Modric, Jese, Illarramendi.
Schalke 04: Wellenreuther, Howedes, Nastasic, Matip, Fuchs, Meyer, Neustadter, Hoger, Barnetta, Choupo-Moting, Huntelaar.
Cadangan: Wetklo, Goretzka, Sane, Uchida, Ayhan, Sobottka, Kehrer.
Wasit: Damir Skomina (Slovenia)
BBC | GUARDIAN | HARI PRASETYO