TEMPO.CO , Banda Aceh: Aksi kumpul koin oleh masyarakat Aceh untuk memprotes pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott karena mengungkit bantuan tsunami, telah ditutup untuk sementara. Koin yang terkumpul sudah dibawa ke Jakarta.
Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh Darlis Azis mengatakan aksi pengumpulan koin ditutup karena setelah protes terhadp Abbott menjadi isu nasional, pemerintah bersikap untuk segera melakukan eksekusi mati. "Itu sesuai dengan tujuan aksi, memberikan dukungan kepada pemerintah agar tidak terpengaruh intervensi asing," kata Darlis.
Tapi kenyataannya saat ini, eksekusi sepertinya ditunda lagi. "Kami sedang membicarakan dan konsolidasi, untuk kemungkinan melakukan lagi aksi, sampai eksekusi," kata Darlis.
Di Aceh Barat, Mahasiswa dan masyarakat korban tsunami juga telah menghentikan sementara aksi kumpul koin mereka. Penggalangan koin selama tiga hari di Meulaboh, Ibukota Aceh Barat berhasil mengumpulkan koin sebanyak Rp 732 ribu. "Koin telah diserahkan kepada KAMMI Aceh untuk sekalian dibawa ke Jakarta," kata Rahmad Ojer, koordinator aksi kepada Tempo.
Menurut Rahmad, aksi bisa saja berlanjut jika pemerintah belum mengambil sikap untuk segera mengeksekusi terpidana mati asal Australia dan lainnya yang terlibat narkoba. "Masyarakat di Aceh Barat umumnya korban tsunami, mereka tidak ingin bantuan diungkit. Mereka sangat kecewa," tutur Rahmad.
Pada 18 Februari 2015, Abbott meminta Indonesia tidak melupakan sumbangan yang diberikan rakyat Australia dalam jumlah sangat besar saat tsunami menerjang sejumlah wilayah di Indonesia pada 2004.
Kemurahan hati rakyat Australia itu diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk menyelamatkan nyawa dua warga Australia yang sedang menunggu pelaksanaan eksekusi mati oleh aparat penegak hukum Indonesia.
"Mari untuk tidak melupakan beberapa tahun lalu ketika Indonesia dihantam badai tsunami, Australia mengirimkan bantuan senilai miliaran dolar," kata Tony Abbott seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, 18 Februari 2015.
ADI WARSIDI