TEMPO.CO , Lebak: Para siswa SDN 1 Pajagan Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak yang menjadi korban jembatan gantung roboh trauma karena terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter ke dalam sungai. "Untuk sementara kami tidak pergi ke sekolah dulu karena merasa ketakutan menyeberang jembatan itu," kata Ridwan, salah satu korban, Rabu, 11 Maret 2015.
Ridwan mengalami luka ringan karena badanya terlilit kawat sling saja dan tidak tercebur ke sungai. Ia hanya memar pada bagian tangan dan kaki dan kini sudah tidak sakit.
Sudri, salah seorang korban, mengaku bahwa dia tidak menyangka jembatan penghubung antardesa itu roboh. Sudri puntercebur ke dalam sungai yang deras itu. Meskipun deras, sungai tidak begitu dalam.
"Kami beberapa hari ke depan tidak mau melintasi jembatan karena khawatir roboh lagi," kata Sudri yang mengalami luka serius pada bagian wajah akibat terbentur bebatuan.
Sebanyak 45 siswa sekolah dasar tercebur ke Sungai Ciberang dalam kondisi arus deras saat menyeberangi jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sindai, Kecamatan Sajira, dan Pasir Eurih, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa, 10 Maret 2015. Jembatan berusia 27 tahun itu putus lantaran kelebihan beban.
"Beruntung, kecelakaan ini tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya mengalami luka ringan," kata petugas Puskesmas Cimarga Kabupaten Lebak Rohmawati.
Rohmawati mengatakan, dia mendatangi warga korban jembatan gantung untuk melakukan pemeriksaan kesehatan juga pegobatan. Sebagian besar mereka para korban itu mengalami luka ringan, seperti memar dan lecet.
Sedangkan, Sudri dan Umi terlihat luka berat pada bagian tulang belakang dan gigi rontok akibat terbentur bebatuan. Kedua warga yang luka berat itu dirujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, namun kondisi kesehatanya membaik.
Para korban jembatan itu mengalami luka akibat kakinya terlilit kawat sling, terbentur bebatuan, tertimpa kayu. Korban yang kebanyakan anak-anak SD mengalami trauma atas kecelakaan itu.
Karena itu, Rohmawati berharap anak-anak korban jembatan tersebut mendapat pendampingan agar kondisi kejiawaanya kembali normal. "Kami yakin anak itu terjatuh dengan ketinggian 15 meter ke Sungai Ciberang bisa menimbulkan ketakutan," katanya.
ANTARA