TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran di Wisma Kosgoro yang terjadi Senin, 9 Maret 2015, pukul 18.00 WIB. Api diduga berasal dari salah satu kantor di lantai 16. Si jago merah cepat merambat ke lantai di atasnya karena kendaraan pemadam Bronto Skylift yang mampu menjangkau lantai 20 baru datang dua setengah jam setelah kejadian.
Kepala Seksi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Sektor Kemayoran, Jakarta Pusat, Unggul Wibowo mengatakan lantai 19 dan 20 hangus terbakar 100 persen. "Tapi lantai di lantai 17 dan 18 ada bagian 30-40 persen yang tidak terbakar," ujar Unggul, Rabu, 11 Maret 2015.
Mengapa lantai 16, 17, dan 18 itu menyisakan sebagian ruangan yang masih utuh? "Karena adanya material barang yang tidak mudah terbakar di tiga lantai tersebut," ucapnya. Dia menuturkan setiap benda memiliki titik bakarnya sendiri.
Menurut Unggul, lantai 19 dan 20 memiliki banyak material yang mudah terbakar, seperti kertas percetakan dan koran. Walhasil, dampak paling parah dari kebakaran ada pada dua lantai tersebut.
Dampak kebakaran ternyata juga ditemui di lantai bawah. Inggrid, karyawan salah satu perusahaan, pada Rabu, 11 Maret 2015, memasuki ruang kerjanya di lantai 7. Dia datang bersama dua rekannya untuk mengambil laptop dan peralatan kantor. Mereka ditemani seorang satpam gedung.
Inggrid mengatakan suasana di lantai 7 gelap-gulita. Meskipun jauh dari titik api, atap ruang rapat kantornya runtuh. Meja dan barang-barang di sekeliling ruangan berwarna hitam dengan diselimuti debu sisa kebakaran. "Saya sudah ke atas, gedung belum boleh dipakai. Yang saya lihat, atap pada jatuh, meja hitam, kotor, basah, dan bau," ujarnya.
MAYA NAWANGWULAN