Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Hak Angket Cecar Pembuat Sistem E-Budgeting Ahok

image-gnews
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi (tengah), bersama para wakil ketua DPRD, membuka rapat paripurna hak angket di gedung DPRD DKI Jakata, 26 Februari 2015. Meski hak angket disahkan, namun rapat tersebut tak dihadiri semua legislator, dalam daftar hadir hanya Dalam daftar hadir, tercatat hanya 91 legislator. TEMPO/Dasril Roszandi
Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi (tengah), bersama para wakil ketua DPRD, membuka rapat paripurna hak angket di gedung DPRD DKI Jakata, 26 Februari 2015. Meski hak angket disahkan, namun rapat tersebut tak dihadiri semua legislator, dalam daftar hadir hanya Dalam daftar hadir, tercatat hanya 91 legislator. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim hak angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta memeriksa konsultan anggaran berbasis digital (e-budgeting) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Gagat Wahono. Pemeriksaan tersebut dilakukan lantaran adanya kabar Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyewa 20 orang sebagai tim konsultan e-budgeting.

“Tim hak angket akan menelusuri informasi yang didapat dari Gagat,” kata ketua tim angket Muhammad Ongen Sangaji setelah pemeriksaan, Rabu, 11 Maret 2015.

Dalam pemeriksaan itu, Gagat harus sendirian menghadapi sepuluh anggota Dewan yang tergabung dalam tim angket. Ongen memimpin rapat pemeriksaan tersebut. Sebelumnya, Gagat didampingi oleh tim anggaran pemerintah daerah dan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Heru Budi Hartono. Namun, Ongen mengusir Heru dari ruang sidang.

"Sebab, pimpinan dan tim angket hanya mengundang konsultan, tidak mengundang TAPD atau SKPD," kata Ongen kepada Heru.

Tak menunggu lama, Heru langsung bangkit dan keluar dari ruang serbaguna DPRD itu. Setelah berada di luar, Heru mengatakan dirinya datang karena diundang. “Di suratnya jelas kok, ini bisa dilihat,” kata dia sambil menyodorkan surat dari tim angket. Dalam surat itu jelas ditujukan untuk Sekretaris Daerah DKI Jakarta dan tim e-budgeting. “Tim e-budgeting kan saya,” kata dia.

Namun, Heru tetap menghargai jika Dewan hanya memeriksa Gagat. Dalam sidang pemeriksaan, tim angket mencecar Gagat dengan pertanyaan seputar bayaran yang diterimanya. Menurut Gagat, dia tak menerima bayaran dalam pembuatan sistem keuangan elektronik tersebut. Dia mengatakan hanya menerima honor sebagai pelatih bagi satuan perangkat kerja perangkat (SKPD) DKI. “Saya enggak bicara pengabdian karena dikasih uang. Tapi selama sistem itu bisa bermanfaat, saya ikhlas,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pria yang sempat menjadi pengajar luar biasa di Universitas Airlangga itu dikontrak selama satu tahun untuk memberikan pelatihan kepada SKPD. Gagat pun mengaku jika dirinya mengkhawatirkan SDM yang mengelola atau menggunakan sistem tersebut. "Yang saya khawatirkan itu bukan sistemnya, melainkan SDM-nya, karena saya harus memberi penjelasan kepada 700 SKPD di DKI," ujar dia.

Ongen meragukan jawaban Gagat. “Tadi katanya sistemnya gratis, itu luar biasa. Setahu saya, sistem itu tidak mungkin gratis,” kata politikus dari Partai Hanura tersebut. Tim angket juga mencoba mengorek siapa yang melibatkan Gagat dalam pembuatan sistem tersebut. Tim juga menanyakan jumlah tim Gagat. Menurut Gagat, timnya hanya berjumlah empat orang, bukan 20 orang seperti yang dibicarakan selama ini.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengatakan ia menyewa konsultan yang sudah berpengalaman dalam bidang teknologi informasi untuk membuat sistem e-budgeting. Saat dimintai dikonfirmasi kemarin, Gubernur Ahok, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya tak membayar jasa Gagat sebagai konsultan, tapi hanya membayar honor saja. “Ini dalam rangka dia mendukung program. Kalau bayar sistem itu repot,” ujarnya.

AISHA SHAIDRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

2 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

7 hari lalu

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) bersama Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, dan Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, beserta jajarannya dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Defara
Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.


William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

10 hari lalu

William Aditya Sarana. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya


Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

15 hari lalu

Dokumentasi Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster saat diwawancara di Denpasar.ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

16 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

20 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

21 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

21 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

24 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.