TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Opini Cyrus Network Hafizul Mizan mengatakan masyarakat Jakarta menilai Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memiliki sikap yang tegas dan berani. Menurut dia, ketegasan dan keberanian Gubernur Basuki, atau yang populer disapa Ahok, terlihat dari dukungan 50,3 persen responden yang disurvei lembaganya.
Hafizul menjelaskan, ketika para responden disodori pertanyaan: "Apa yang paling Anda ingat dan apa yang pertama kali terlintas di kepala Anda saat mendengar nama Basuki Tjahaja Purnama?", hanya sebagian kecil yang memberi penilaian negatif. "Hanya 17,5 persen dari total responden yang menilai Ahok sebagai gubernur yang temperamental, arogan dan kasar," ujarnya di D'Consulate, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Maret 2015.
Hari ini, Cyrus Network merilis hasil surveinya yang berjudul "Survei Tingkat Kepercayaan Publik terhadap Gubernur dan DPRD Jakarta". Survei tersebut diselenggarakan pada 2-7 Maret 2015 dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang. Responden tersebar secara proporsional di seluruh Jakarta. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Metodologi yang digunakan ialah multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,1 persen.
Menurut CEO Cyrus Hasan Nasbi, citra positif Ahok berbanding terbalik dengan penilaian warga terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. Dia menerangkan, ketika para responden diberi pertanyaan: "Apa yang paling Anda ingat dan apa yang pertama kali terlintas di kepala Anda saat mendengar nama institusi DPRD Jakarta?", sebanyak 10,2 persen responden menilai DPRD bermasalah atau bobrok.
"Sebanyak 10,2 persen responden juga melihat DPRD merupakan sarang korupsi, bahkan 24,2 persen tak tahu" katanya.
Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies J. Kristiadi mengatakan hasil survei Cyrus mewakili intuisi masyarakat. Dia mengungkapkan, masyarakat lebih mempercayai Ahok karena mantan Bupati Belitung Timur itu menawarkan transparansi.
"Kepemimpinan Ahok mendukung transparansi yang luas dan kepercayaan timbul karena adanya transparansi," kata J. Kristiadi. Selain itu, dia mengatakan saat ini masyarakat Jakarta sudah sangat rasional dan bisa memilah informasi dengan baik.
GANGSAR PARIKESIT