TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Bank OCBC, Wellian Wiranto, memprediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur BI pekan depan. Ia memperkirakan penurunan BI Rate mungkin saja terjadi, tapi tak terlalu banyak dan tak diputuskan dalam waktu dekat. “Soalnya melihat kondisi nilai tukar juga,” tuturnya di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2015.
Wellian mengatakan selama ini bank sentral cukup kredibel dalam mengambil kebijakan karena sesuai dengan situasi ekonomi. Saat menaikkan BI Rate November lalu, misalnya, BI dinilai melakukan langkah yang tepat untuk mengantisipasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Begitu juga ihwal penurunan BI Rate per 17 Februari lalu. Ia mengibaratkan bank sentral tengah mengobati penyakit berupa inflasi yang tinggi. Ketika inflasi telah rendah, obat itu tak perlu diberikan lagi, dan artinya BI Rate sudah bisa turun. “Saya yakin BI masih independen,” tuturnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya akan terus menjaga stabilitas nilai tukar dan moneter. Ia pun meminta publik tak meragukan komitmen BI. BI, kata Perry, selama ini sudah KERAP melakukan intervensi valuta asing dan membeli surat berharga negara di pasar sekunder.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Februari lalu memutuskan menurunkan suku bunga acuan. BI Rate diturunkan dari 7,75 menjadi 7,5 persen atau sebanyak 25 basis point.
TRI ARTINING PUTRI