TEMPO.CO, New York - Legenda jazz Amerika, Wynton Marsalis, membatalkan konser di Venezuela menyusul meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Peniup terompet dan komposer asal New York tersebut dijadwalkan untuk mengadakan pertunjukan "Swing Symphony" pada hari Jumat, 13 Maret 2015, bersama Simon Bolivar Orchestra yang dipimpin oleh Gustavo Dudamel, yang pertama dari tiga konser yang direncanakan di Caracas.
Marsalis dan musikus lain dari Jazz di Lincoln Center Orchestra juga seharusnya menjalani serangkaian lokakarya dengan El Sistema Venezuela yang terkenal di dunia jaringan ansambel muda, organisasi, dan orkestra yang didukung oleh pemerintah sosialis Venezuela.
Greg Scholl, Direktur Eksekutif Jazz di Lincoln Center, mengatakan ia menyesal karena pembatalan tersebut terjadi pada menit-menit terakhir. Kunjungan tersebut akan dijadwal ulang di kemudian hari untuk menghindari gangguan di tengah gejolak politik baru-baru ini.
"Jazz adalah alat yang ampuh untuk menyatukan orang-orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda," katanya dalam sebuah wawancara dari New York yang dilansir Fox News pada 12 Maret 2015.
Pekan lalu, Presiden Nicolas Maduro memerintahkan AS untuk mengurangi jumlah staf kedutaan dan membuat persyaratan baru tentang visa Amerika yang telah membuat banyak wisatawan terkejut.
Pemimpin Venezuela tersebut mengatakan ia mengambil langkah-langkah untuk melindungi negara kaya minyak dari upaya oleh AS untuk menggulingkan pemerintahannya. AS telah membantah pernyataan tersebut dan menyatakan itu upaya untuk mengalihkan perhatian dari semakin buruknya krisis ekonomi di Venezuela.
Scholl mengatakan bahwa semua musikus memiliki visa dan pemerintah, baik AS maupun Venezuela, menekankan sebaiknya menunda penampilannya sampai situasi menjadi lebih baik.
FOX NEWS | YON DEMA