TEMPO.CO, Washington - Tawa, canda, marah, dan geramnya Presiden Barack Obama bakal segera diketahui publik setelah buku yang ditulis pembantu dekatnya, Reggie Love, beredar luas di masyarakat.
Love yang bekerja sebagai asisten pribadi Obama selama kampanye 2008 mengungkapkan seluruh pengalamannya mendampingi presiden kulit hitam pertama itu. Dia mengaku selalu siap dan tidak pernah merasa terganggu dengan tugasnya.
Dalam buku yang diberi judul Power Forward: My Presidential Education terbitan Simon & Schuster, Love mengungkapkan seluruh pengalamannya selama lima tahun mendampingi Obama.
Dia mengatakan, "Saya adalah disck jockey, cahanyanya, agen perjalanannya, pelatih basket anak perempuannya, penerima pesannya, sansak hidup yang siap dipukul, alarm jam, mesin penjual otomatisnya, sekaligus anak angkatnya."
Ada satu ikatan kuat antara Obama dan Love tentang obsesinya di olahraga bola basket. Hubungan dekat lainnya adalah bagaimana Obama mengajarkan teknik berunding kepada Love sebagai pria berkulit hitam di dunia warga kulit putih.
"Soal itu, saya katakan kepada presiden, 'Anda banyak memiliki peluang daripada saya karena ibumu berkulit putih. Anda separuh putih, sehingga langkah Anda setapak lebih maju bila dibandingkan dengan saya," kata Love, 32 tahun, kepada Capital Download.
Love melanjutkan, "Satu hal yang dia katakan kepadaku, 'Ketika orang menatapku, mereka tidak melihatku sebagai pria campuran, melainkan melihat seorang lelaki berkulit hitam."
USA TODAY | CHOIRUL