TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengklaim motivasi warga negara Indonesia yang imigrasi ke Suriah dan bergabung ISIS adalah untuk mencari kehidupan lebih baik sesuai syariat Islam. Menurut Tedjo kehidupan lebih baik itu bisa diukur salah satunya dengan materi.
"Saya dengar mereka mendapar gaji besar," kata Tedjo di kompleks Kantor Presiden, Kamis, 12 Maret 2015. WNI tersebut, kata Tedjo, ada yang berprofesi menjadi milisi ISIS maupun pembantu.
Tedjo mengatakan WNI yang ke sana karena kemauan mereka sendiri. Para WNI tersebut, kata Tedjo, telah menjual seluruh asetnya sebelum berangkat ke Suriah. "Maka kalau mereka ditangkap enggak mau kembali lagi ke Indonesia," kata Tedjo. WNI tersebut, menurut Tedjo, selalu berpikir, kalau kembali ke Indonesia, siapa yang akan merawat mereka.
Pemerintah menduga mayoritas WNI yang bergabung ISIS berangkat ke Suriah melalui jasa perjalanan. "Lalu mereka menghilangkan diri dengan sengaja," ujar Tedjo. Sesaat sebelum berpisah, di Turki mereka berpesan untuk tidak mencarinya lantaran ada kegiatan sendiri. "Saat batas waktu tertentu, para WNI ini tak bisa kembali dan tak bisa dihubungi."
Tedjo juga membenarkan bahwa para WNI membentuk komuni satu rumpun, "Katibah Nusantara Lid Daulah Islamiyyah atau ISIS Unit Melayu". "Yang saya dengar demikian," kata Tedjo.
Awalnya, 16 WNI itu berangkat bersama rombongan tur pada 24 Februari 2015 dari Jakarta. Mereka terbang ke Turki dengan pesawat Turkish Airlines TK 67. Setibanya di Bandara Turkish International Ataturk, Istanbul, sebanyak 16 dari 25 orang menyampaikan kepada pimpinan rombongan bahwa mereka akan berpisah dari rombongan. Mereka berjanji kembali bergabung pada 26 Februari 2015 di Kota Pamukkale, Turki.
Ditunggu hingga tanggal yang dijanjikan, 16 peserta tur itu menolak kembali bergabung dengan rombongan. Rombongan ini dijadwalkan pulang pada 4 Maret 2015 pukul 00.40 menggunakan Turkish Airlines TK 66. Namun 16 WNI yang memisahkan diri itu tidak muncul di bandara.
MUHAMMAD MUHYIDDIN