TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Partai Golkar kubu Agung Laksono terus melakukan safari politik dan mengadakan pertemuan dengan pimpinan partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat. Selain itu, mereka berencana silaturahmi dengan pimpinan Koalisi Merah Putih. Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mempertimbangkan ajakan tersebut.
"Kalau sebagai kawan politik biasa saja. Tapi kalau konteks hukum kami pertimbangkan hubungan baik dengan pihak yang dikalahkan (kubu Aburizal Bakrie)," kata Desmond saat dihubungi Tempo, Kamis, 12 Maret 2015.
Setelah kepengurusannya diakui Kementerian Hukum dan HAM, Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional Ancol, Agung Laksono, menemui sejumlah pimpinan partai.
"Kami memperkenalkan diri sebagai pengurus Golkar yang baru," kata Agung di rumah Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, di Kompleks Perumahan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Maret 2015.
Kunjungan Agung ke rumah Zulkifli merupakan kunjungan dari safari politik yang dilaksanakannya. Ia datang bersama Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang dan Priyo Budi Santoso, Ketua DPP Yorrys Raweyai, dan sejumlah pengurus lainnya.
Pada Rabu, 11 Maret 2015, Agung dan bawahannya memulai safari politik dengan mengunjungi kantor DPP Partai Nasional Demokrat. Mereka bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Sekretaris Jenderal Nasdem Patrice Rio Capella, dan Ketua Fraksi Partai Nasdem di Dewan Perwakilan Rakyat Viktor Laiskodat.
Saat berkunjung ke Nasdem, Agung berencana mengunjungi partai non-pendukung pemerintah. "Kami kunjungi seluruh partai, termasuk Gerindra," kata Agung.
Desmond mempertanyakan maksud ucapan Agung. Menurut Desmond, seharusnya Agung melakukan safari politik setelah ada keputusan inkracht dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat, tempat kubu Aburizal menggugat kubu Agung. Desmond menganggap putusan Kementerian Hukum dan HAM yang mengesahkan kepengurusan Agung tak sah.
"Seharusnya kalau partai yang benar ya menunggu hasil pengadilan baru komunikasi dengan partai lain," kata dia.
Desmond tak ingin partainya dicap bermain politik jika harus menerima kunjungan pengurus Golkar kubu Agung. "Kalau kami menerima, nanti dikira sahabat Ical (Gerindra) ini main politik," kata Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat.
PUTRI ADITYOWATI