TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Nasional Marciano Norman menyatakan ada sekitar 50 warga Indonesia yang saat ini tinggal di Suriah. Menurut dia, angka tersebut naik-turun karena ada pengikut milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah pulang ke Tanah Air.
Jumlah itu bisa lebih besar karena tak semua jalur ke Suriah terawasi. "Ada juga yang menggunakan pintu-pintu lain untuk masuk ke sana," ujar Marciano, Kamis, 12 Maret 2015. Dia mengatakan mereka yang di Suriah tak selalu untuk bergabung sebagai anggota ISIS. Ada juga yang datang untuk bekerja.
Sebelumnya, 16 warga Indonesia ditahan pemerintah Turki. Mereka diduga akan menyeberang ke Suriah untuk bergabung menjadi anggota milisi. Pemerintah Turki pun menangkap 16 warga Indonesia di perbatasan negara itu.
Rombongan dipimpin seorang pria dewasa dengan anggota empat perempuan dan sebelas anak-anak. Bukan kali ini saja rombongan berjumlah besar bermaksud ke Suriah. Pada awal Desember tahun lalu, 12 warga Indonesia berhasil dicegah berangkat ke Negeri Syam lewat Turki. Mereka ditangkap Kepolisian Diraja Malaysia ketika sedang transit di Kuala Lumpur. Ke-12 orang itu akhirnya dipulangkan ke Indonesia.
TIM TEMPO