TEMPO.CO, Semarang - Jalur rel kereta api di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, akan diaktifkan kembali mulai tahun ini. Asisten Manajer Operasi Terminal Pelabuhan Tanjung Emas Purwanto Wahyu Widodo menyatakan saat ini proses pembangunan kembali jalur rel kereta di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas sudah dilakukan. "Masih dalam tahap pengurukan lahan," kata Purwanto kepada Tempo di Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat, 13 Maret 2015.
Pengaktifan lagi jalur kereta itu untuk pengangkutan peti kemas dari dan ke Pelabuhan Tanjung Emas. Ada lahan 30 hektare untuk keperluan aktivasi stasiun barang pengangkutan kereta tersebut. Setiap kali berhenti, ujar Purwanto, kereta bisa mengular hingga 40 gerbong. Adapun jalur kereta di sekitar pelabuhan tersebut panjangnya 3 kilometer.
Purwanto menyatakan rel kereta di Pelabuhan Tanjung Emas sebenarnya masih ada. Namun, karena sudah lama tak digunakan, rel tersebut terpendam tanah. Purwanto menuturkan nantinya akan dibuat rel kereta baru yang bisa langsung tersambung dengan jalur Surabaya dan Jakarta. Pembangunan rel kereta, ujar Purwanto, ditargetkan selesai pada tahun ini. "Agar bisa segera beroperasi," ucapnya.
Menurut Purwanto, rel kereta itu akan berdampak positif bagi roda transportasi di darat. Selama ini, kata dia, truk-truk kontainer sudah menyesaki jalan raya, terutama di jalur Surabaya-Jakarta.
Purwanto menghitung biaya transportasi kontainer jalur jalan raya lebih mahal dibanding lewat jalur kereta. Jika menggunakan kereta, biayanya hanya Rp 2 juta untuk Semarang-Surabaya. Sedangkan jika lewat jalan raya bisa Rp 5 juta.
Dari pantauan Tempo, hingga hari ini, rel kereta masih dalam tahap pengurukan. Truk-truk pembawa tanah menumpahkan muatannya di lokasi tersebut. Purwanto menyatakan calon lahan stasiun kereta barang tersebut akan dibiarkan sekitar tiga bulan agar tanah urukannya bisa semakin padat. Rel kereta sengaja dibuat 1 meter lebih tinggi daripada jalan raya. Maklum, problem banjir dan rob selalu menghantui pelabuhan yang posisinya di pesisir Pantai Utara Jawa tersebut.
General Manager Terminal Peti Kemas Semarang Iwan Sabatini menyatakan rob dan banjir di Pelabuhan Tanjung Emas sudah berhasil ditangani. "Pompa air dan polder sangat efektif membuat Pelabuhan tidak banjir lagi," kata Iwan.
ROFIUDDIN