TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai, mengatakan tradisi partai beringin adalah mendukung pemerintah. Kewajiban bagi Golkar, kata dia, adalah berkarya dengan pemerintah yang sah. Sehingga, menurut Yorrys, semua kader tak boleh menyimpang dari nilai yang dirumuskan sejak era Soedharmono pada 1983.
"Kalau Golkar tak hati-hati, nanti akan menjadi seperti dinosaurus," kata Yorrys saat diskusi di Warung Daun Cikini, Sabtu, 14 Maret 2015. "Bisa punah. Dan Golkar hanya bisa ditemui di buku-buku perpustakaan."
Yorrys mengatakan dirinya bakal melabrak andai ada kader Golkar yang melanggar doktrin berkarya bersama pemerintah yang sah. Golkar, kata dia, juga dilahirkan bukan dengan tradisi menjadi oposisi atau penentang pemerintah.
"Ini prinsip," kata dia. Kalau ada kader yang berseberangan dengan kader Golkar itu, Yorrys menyarankan agar mereka keluar dari partai beringin. "Kalau beda, silakan keluar."
Ia juga mengajak seluruh keluarga besar Golkar untuk segera beranjak dari konflik dualisme kepemimpinan sekarang--kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Kalau terus-terusan bertengkar, Yorrys memprediksi perolehan Golkar tak akan lebih dari satu digit. "Mari tinggalkan ego untuk kepentingan partai dan memikirkan bangsa."
Pekan lalu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengesahkan kepemimpinan Golkar kubu Agung Laksono sebagai pengurus yang sah. Yasonna dituding mengintervensi partai politik. Namun Yorrys menampik anggapan bahwa pemerintah ikut bermain. Menurut dia, Yasonna hanya meneruskan apa yang menjadi amar putusan Mahkamah Partai Golkar yang memenangkan Munas Ancol.
"Negara sudah berjalan sesuai relnya," kata dia.
MUHAMMAD MUHYIDDIN