TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan 16 warga Indonesia yang dilaporkan memisahkan diri dari rombongan tur biro wisata Smailing Tour saat mengunjungi Turki awal Maret lalu belum juga diketahui keberadaannya.
"Pihak kepolisian Turki masih mencari mereka," kata Arrmanatha saat dihubungi Tempo, Sabtu, 14 Maret 2015. Menurut dia, kepolisian Turki berjanji memberikan informasi ke perwakilan Indonesia di negara itu jika ada perkembangan upaya pencarian.
Kelompok yang memisahkan diri itu diduga menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Di tengah kabar hilangnya mereka, kepolisian Turki menangkap 16 warga Indonesia lain yang diduga juga akan menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Ihwal 16 orang yang ditahan ini, Arrmanatha menyatakan belum ada informasi lebih lanjut terkait dengan pemeriksaan mereka oleh kepolisian Turki. "Kami belum menerima informasi terkini dari Turki," ucapnya.
Meski begitu, tutur Arrmanatha, pemerintah sudah mengirim perwakilan untuk berkoordinasi dengan pihak Turki terkait dengan 16 orang warga Indonesia yang ditahan dan 16 orang yang masih belum ditemukan. "Mereka akan mencari langkah terbaik yang bisa dilakukan," katanya.
Ihwal identitas 32 warga Indonesia ini, Arrmanatha belum mau membeberkannya. "Kami tak mengungkapkan sebelum ada konfirmasi dari pihak Turki," ujarnya.
PRIHANDOKO