TEMPO.CO, Jakarta: Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo, mengatakan pihaknya tak terpengaruh meski banyak kader partai beringin yang berbalik arah mendukung kubu Agung Laksono. Dia mengklaim kubu Aburizal masih tetap kompak dan solid.
"Tidak ada yang perlu diantisipasi. Masak kalah sama preman dan begal politik," ujar Bambang melalui pesan singkat, Sabtu, 14 Maret 2015.
Beberapa pendukung Aburizal yakni Mahyudin, Airlangga Hartanto, dan Erwin Aksa menyatakan siap bergabung dengan kepengurusan Ketua Umum Golkar hasil musyawarah nasional Ancol, Agung Laksono. Selain tiga orang itu, kubu Agung mengklaim Setya Novanto juga sudah ditugasi merombak kepengurusan Fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat.
Bambang membantah Novanto juga ikut-ikutan membelot. "Nggak ngaruh. Novanto menolak," ujar Bambang.
Bambang yakin kubu Aburizal yang akan keluar sebagai pemenang. Sebab, kubu Aburizal kini sedang mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara atas keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang menerbitkan surat pengesahan kepengurusan kubu Agung Laksono. "Yasonna memanipulasi keputusan Mahkamah Partai Gokar," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, kesewenang-wenangan Menteri Yasonna terhadap Partai Golkar dilawan. Dia mengingatkan seharusnya Yasonna bertindak hati-hati, tidak melawan hukum, dan tidak menabrak undang-undang. Bambang menilai sikap Menteri Yasonna terhadap Golkar jelas tindakan melawan hukum dan sarat dengan kepentinggan politik.
LINDA TRIANITA