TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar versi musyawarah nasional Bali, Aburizal Bakrie, mulai ditinggalkan pendukungnya satu per satu. Ketua Dewan Pengurus Pusat Golkar kubu Aburizal, Airlangga Hartarto, mengaku sudah bertemu Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol, Agung Laksono.
"Sudah Jumat kemarin (Jumat, 13 Maret 2015). Pembicaraannya tentu tentang konsolidasi Partai Golkar, bagaimana mempersatukan ke depan," ujar Airlangga saat dihubungi, Sabtu, 14 Maret 2015.
Selain itu, dia bersama Agung juga sudah membahas persiapan Musyawarah Nasional 2016 agar berjalan baik dan lancar.
Airlangga mengaku pertemuannya itu tak membahas soal masuknya namanya dalam kepengurusan Agung. "Kami belum bicara apa-apa," ujarnya. Yang terpenting, menurut dia, saat ini adalah waktunya untuk memperbaiki partai berlambang pohon beringin itu.
Selain Airlangga, pendukung Aburizal lainnya adalah Mahyudin juga turut merapat ke kubu Agung. Mahyudin mengaku sudah bertemu Agung secara tidak sengaja di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, pada Jumat malam, 13 Maret 2015.
Awalnya, Mahyudin yang sedang berkumpul-kumpul dengan temannya itu melihat Agung seusai menghadiri acara ulang tahun salah satu koleganya. Dia lalu menyalami Agung dan menanyakan perkembangan Golkar.
Agung lalu menyampaikan akan menjalankan semua rekomendasi Mahkamah Partai, di antaranya merangkul kelompok Aburizal dengan memasukkan menjadi pengurus. Mahyudin pun menyampaikan ke Agung bahwa sebagai kader tentu dia akan taat pada mekanisme dan aturan partai.
"Saya siap mengabdikan diri untuk membesarkan Golkar bersama-sama Pak Agung," kata Mahyudin.
Menurut Mahyudin, bila Agung membutuhkan tenaganya, Mahyudin siap ditempatkan di posisi apa pun. "Saya siap bekerja dan membesarkan Golkar. Saya menyerahkan segala pikiran untuk membangun Golkar," ujarnya.
LINDA TRIANITA