TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan empat awak selamat dalam kecelakaan pesawat Jupiter di Langkawi, Malaysia. Saat ini mereka sedang dirawat di rumah sakit Langkawi.
Menurut Fuad, berdasarkan keterangan saksi mata, pilot dua pesawat Tim Aerobatik Jupiter mendarat dengan parasut sebelum pesawat jatuh. "Mereka hanya mengalami luka ringan, tapi detailnya saya juga belum meng-update," ujar Fuad saat dihubungi Tempo, Minggu, 15 Maret 2015.
"Tabrakan dua pesawat Jupiter Aerobatic Team, kedua pilot keluar. Mudah-mudahan tidak ada yang cedera hingga sampai ke tanah," ucap Markus Chong, salah satu saksi mata, seperti yang dikutip dalam laman www.thestar.com.my.
Fuad mengaku belum mengetahui identitas para pilot tersebut. Menurut dia, kecelakaan terjadi saat latihan akrobat di udara untuk persiapan acara Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition I pada pukul 14.00 waktu setempat.
Seperti dilansir New Strait Times, salah satu pesawat jatuh dalam perimeter Bandara Langkawi. Satu pesawat lagi jatuh di dekat sebuah desa di pinggiran Bandara Langkawi. Keduanya kehilangan kendali setelah saling menyerempet saat latihan.
Kedua pesawat adalah bagian dari formasi enam pesawat yang sedang berlatih. Akibat kejadian tersebut, latihan pertunjukan udara dihentikan. Helikopter penyelamat dikerahkan untuk menemukan para pilot.
Tim Aerobatik Jupiter merupakan andalan TNI. Dalam setiap aksinya, tim tersebut memiliki kepiawaian menyuguhkan banyak formasi terbang, antara lain Jupiter Roll, Kite Barrel Roll, Clover Leaf, Arrow Head Loop-Break Off, dan Half Cuban-Jupiter Wheel.
Pesawat aerobatik milik Tim Aerobatik Jupiter ada berbagai macam. Pada 1997, awal pembentukan, Tim Jupiter menggunakan HS Hawk Mk-53 buatan Inggris. Tambahan pesawat Hawk 109 dan F-16 Fighting Falcon menjadi andalan sejak 2001. Pesawat terbaru KT-1B Wong Be buatan Korea Selatan dipakai pada 2011.
DEWI SUCI RAHAYU
