TEMPO.CO, Kupang - Warga Desa Lite, Kecamatan Adonara Tengah, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menangkap sepuluh orang asal Bangladesh yang diduga anggota jaringan ISIS. Mereka kini diperiksa di kantor kepolisian setempat.
"Mereka ditangkap warga hari Minggu kemarin karena diduga jaringan ISIS," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Agus Santosa kepada Tempo, Senin, 16 Maret 2015.
Menurut dia, kesepuluh WNA itu dicurigai sebagai jaringan ISIS setelah dua orang di antaranya bertemu dengan anak-anak dan memberikan permen dengan cara dilempar. "Berdasarkan adat setempat, memberi dengan cara seperti itu dinilai tidak benar, sehingga mereka ditangkap," ujar Agus.
Ia menjelaskan, setelah diinterogasi di Pos Polisi Kecamatan Adonara Tengah, orang-orang asing tadi dinilai tidak terlibat jaringan ISIS. Mereka adalah anggota Jamaah Tabliq yang menyebarkan agama Islam di Pulau Flores. Itu sebabnya mereka hidup berpindah-pindah. "Mereka bukan ISIS, tapi Jamaah Tabliq asal Bangladesh."
Meski begitu, Agus mengapresiasi masyarakat Desa Lite yang sudah tanggap mengantisipasi perkembangan masuknya ISIS di daerah ini. "Sangat baguslah reaksi masyarakat untuk mengantisipasi masuknya ISIS," katanya.
YOHANES SEO