Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Golkar Kubu Agung Disahkan, Dukungan dari Daerah Mengalir  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Ketua umum Partai Hanura Wiranto berjabat tangan dengan ketua umum Partai Golkar versi munas Ancol, Agung Laksono, seusai melakukan pertemuan, di kantor DPP Partai Hanura, Jakarta, 13 Jumat 2015. Agung Laksono kembali melanjutkan safari politik  ke sejumlah pimpinan partai untuk memperkenalkan kepengurusan baru terkait hasil putusan Menkumham. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua umum Partai Hanura Wiranto berjabat tangan dengan ketua umum Partai Golkar versi munas Ancol, Agung Laksono, seusai melakukan pertemuan, di kantor DPP Partai Hanura, Jakarta, 13 Jumat 2015. Agung Laksono kembali melanjutkan safari politik ke sejumlah pimpinan partai untuk memperkenalkan kepengurusan baru terkait hasil putusan Menkumham. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Mayoritas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar kabupaten/kota di Jawa Timur masih solid dan belum berpihak kepada salah satu dari dua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yang berseteru. Namun sikap mereka mulai terpengaruh oleh Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna H. Laoly yang mengakui keabsahan kubu Agung Laksono.

Menurut Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang Rendra Kresna, mayoritas dari 38 pengurus Golkar kabupaten dan kota di Jawa Timur memiliki kecondongan sikap dan persepsi yang selaras dengan keputusan Menteri Laoly. Masalahnya, kata Rendra, kubu Aburizal Bakrie alias Ical menggugat keputusan Menteri Laoly ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan melaporkan dugaan pemalsuan surat mandat oleh kubu Agung Laksono ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.

Gugatan dan pelaporan oleh kubu Ical harus dihormati sebagai sikap politik sekaligus langkah hukum yang wajar. Walhasil, perseteruan dua kubu DPP belum bisa dianggap tuntas. "Kami umumnya di Jawa Timur masih solid, enggak ada kubu-kubuan. Kami hanya berkubu pada perintah kepartaian yang sah menurut keputusan hukum. Tapi masalahnya kan belum mutlak selesai, sehingga kami jadi kebingungan," kata Rendra Kresna, yang menghubungi Tempo pada Minggu siang, 15 Maret 2015.

Bupati Malang itu berpendapat secara kuantitatif dan ibarat sebuah pertandingan, keputusan Mahkamah Partai Golkar (MPG) menghasilkan skor imbang bagi kubu Ical dan Agung.  Dua Anggota MPG, Muladi dan HAS Natabaya, bersikap abstain karena kubu Ical sedang mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat sehingga kubu Ical dianggap sedang berupaya menyelesaikan persoalan dualisme kepengurusan DPP tanpa melalui MPG.

Sedangkan dua Anggota MPG lainnya, Djasri Marin dan Andi Mattalata, memutuskan menerima kepengurusan Golkar versi Agung Laksono. Namun secara kualitatif, keputusan Djasri Marin dan Andi Mattalata lebih bisa diterima sebagai keputusan win-win solution karena Djasri dan Andi mewajibkan kubu Agung mengkomodir kader Golkar dari kubu Ical secara selektif yang memenuhi kriteria prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rendra menilai keputusan Djasri dan Andi pun sebenarnya bersesuaian dengan sikap Muladi dan Natabaya. Kendati netral, Muladi menyatakan bersama Natabaya ia memutuskan agar kubu siapa pun pemenang dalam proses peradilan untuk menghindari mengambil seluruh struktur kepengurusan, merehabilitasi kader Golkar yang dipecat, dan mengapresiasi yang kalah dalam kepengurusan.

Sedangkan pihak yang kalah dalam pengadilan diminta berjanji tidak membentuk partai baru.  "Itu sikap dan pendapat pribadi saya. Tapi dari pembicaraan dengan kawan-kawan di Jawa Timur, tanpa mengurangi rasa hormat sedikit pun pada Pak Ical, persepsi umumnya Golkar yang di bawah ini memang lebih condong ke Pak Agung," kata Rendra berdiplomasi.

Agar kebingungan mereka terjawab dan konflik internal Golkar berakhir dengan keadilan bagi kedua kubu, Mahkamah Partai Golkar diminta menegaskan sikap terhadap keputusan Menteri Hukum dan HAM tersebut.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat bersepda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?


Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

10 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) beserta jajaran dalam konferensi pers pengarahan Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.


Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

11 hari lalu

Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.


Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

11 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ditemui usai acara deklarasi dukungan Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. Kedua Ormas itu mendukung kembali dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.


Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

12 hari lalu

Pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) kepada Bakal Calon Kepala Daerah dan Bakal Calon Wakil Kepala Daerah kader Partai Golkar pada Pilkada Serentak 2024. Acara ini diadakan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.


Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

15 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.


Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

21 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.


Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

21 hari lalu

Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartato (tengah) menyambut kedatangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kanan) Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo (kiri) di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.


Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

27 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck


Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

30 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau kendaraan niaga listik pada pameran kendaraan niaga Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat 8 Maret 2024. Industri kendaraan niaga mencatat produksi sebesar 215.000 unit dengan penjualan domestik sebesar 200.000 unit tahun lalu. Kinerja ekspor kendaraan niaga juga selalu mengalami peningkatan dari tahun 2021-2023. Di mana pada tahun 2023 nilai ekspor sebesar 437 juta dolar AS, naik 33 persen dari tahun 2022 yang tercatat 328 juta dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.