Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dana Rahasia CIA Mengalir ke Kantong Al-Qaeda  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Afganistan. Dalam rekaman video terlihat Osama bin Laden membawa senjata favoritnya AK-47, senjata ini terus dibawa hingga kematiannya dalam penyerangan oleh Navy SEAL di Abottabad Pakistan. foto ini diambil pada 07 Oktober 2001.   AFP PHOTO/AL-JAZEERA/Getty Images.
Afganistan. Dalam rekaman video terlihat Osama bin Laden membawa senjata favoritnya AK-47, senjata ini terus dibawa hingga kematiannya dalam penyerangan oleh Navy SEAL di Abottabad Pakistan. foto ini diambil pada 07 Oktober 2001. AFP PHOTO/AL-JAZEERA/Getty Images.
Iklan

TEMPO.CONew York - Sekitar US$ 1 juta (Rp 13,2 miliar dengan kurs saat ini) dana rahasia yang diberikan oleh badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), kepada pemerintah Afganistan berakhir di tangan Al-Qaeda. Organisasi ini menjadi musuh besar Amerika karena dianggap bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 yang menewaskan sekitar 3.000 orang.

Menurut laporan New York Times edisi Sabtu, 14 Maret 2015, uang itu digunakan oleh pemerintah Afganistan pada masa kepresidenan Hamid Karzai tahun 2010 untuk membayar tebusan bagi diplomat Afganistan, Abdul Khaliq Farahi, yang disandera Al-Qaeda. 

Menurut Times, pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden awalnya khawatir soal pembayaran ini karena bisa saja CIA tahu mengenai itu dan mencemarinya dengan racun, radiasi, atau alat pelacak. Bin Laden malah sempat menyarankan agar uang itu dikonversi ke mata uang lain.

Soal pembayaran uang tebusan tersebut ditemukan dalam surat yang diperoleh saat Pasukan khusus Angkatan Laut AS, SEAL, menyerbu dan menewaskan Osama bin Laden di sebuah perumahan di Abbottabad, Pakistan, Mei 2011. Surat itu diajukan sebagai bukti dalam persidangan Abid Naseer, yang dihukum bulan ini di New York karena mendukung terorisme dan merencanakan pengeboman sebuah pusat perbelanjaan di Manchester, Inggris.

Abdul Khaliq Farahi adalah Konsul Jenderal Afganistan di Peshawar, Pakistan, ketika ia diculik pada tahun 2008 dan diserahkan kepada Al-Qaeda. Ia dibebaskan dua tahun kemudian setelah Afganistan membayar uang tebusan itu kepada Al-Qaeda. Uang tebusan yang dikeluarkan untuk itu adalah seperlima dari uang bulanan CIA kepada pemerintah Afganistan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Times menuliskan bahwa seorang pejabat Al-Qaeda menyatakan bahwa Bin Laden mengatakan uang tebusan tersebut akan digunakan untuk membeli senjata, kebutuhan operasional, dan sebagai pembayaran kepada keluarga pejuang Al-Qaeda yang berada di Afganistan.

Dana rahasia CIA itu dikirim ke istana Presiden Afganistan untuk membeli pengaruh para panglima perang, legislator dan lain-lain, serta biaya untuk perjalanan diplomatik rahasia dan perumahan bagi para pejabat senior. Namun para pejabat Afganistan mengatakan pembayaran itu mulai melambat sejak Ashraf Ghani menjadi presiden September tahun lalu. 

Laporan soal dana rahasia ini, selain berasal dari korespondensi para pejabat Al-Qaeda, juga didasarkan pada keterangan para pejabat Afganistan dan negara Barat. "Dana yang diberikan itu tunai," kata mantan pejabat keamanan Afganistan. Dia menambahkan, begitu uang itu tiba di istana kepresidenan, CIA tidak bisa melakukan apa pun soal bagaimana uang itu akan digunakan atau dibelanjakan. CIA menolak mengomentari berita ini.

NEWYORK TIMES | NATION.COM.PK | ABDUL MANAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

12 hari lalu

Seorang ibu menemani anaknya yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan al-Awda, di tengah kelaparan yang meluas saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 1 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan di Kairo pada Hari Ini

Negosiasi gencatan senjata di Gaza, setelah sekitar setengah tahun pertempuran antara tentara Israel dan Hamas, akan berlangsung hari ini di Kairo


Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

18 hari lalu

Sindrom Havana pertama kali dilaporkan pada diplomat yang ditempatkan di Kuba pada tahun 2016. REUTERS
Intelijen Militer Rusia Disebut Terkait 'Sindrom Havana', Penyakit Apakah itu?

Laporan Insider menyebutkan anggota unit intelijen militer Rusia (GRU) kemungkinan terlibat dalam penyebaran Sindrom Havana.


Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

39 hari lalu

Sebuah pameran yang berfokus pada sejarah Al-Qaeda menjelang 9/11, dipajang di museum Central Intelligence Agency, di markas CIA di McLean, Virginia, AS, 24 September 2022. REUTERS/Evelyn Hockstein
Al Qaeda Semenanjung Arab Umumkan Kematian Pemimpin Khalid Batarfi

Al Qaeda Semenanjung Arab mengatakan Saad bin Atef al-Awlaki mengambil alih sebagai pemimpin baru setelah kematian Batarfi.


CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

53 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
CIA Beri Dana dan Latih Mata-mata Ukraina, Siapa yang Diuntungkan?

CIA mendanai dan melatih mata-mata Ukraina untuk menghadapi Rusia sejak 2014.


Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

16 Februari 2024

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Netanyahu Temui Direktur CIA dalam Kunjungan Mendadak ke Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Direktur CIA dalam sebuah kunjungan mendadak ke Israel.


Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

15 Februari 2024

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah di Tepi Barat, 5 November 2023. REUTERS/Jonathan Ernst/Poo
Presiden Palestina Desak Hamas Setujui Gencatan Senjata di Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekan kelompok pejuang Hamas pada Rabu untuk segera menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

26 Januari 2024

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Bos CIA dan Mossad Temui PM Qatar, Kembali Negosiasi Pembebasan Sandera di Gaza

Direktur CIA William Burns akan bertemu kepala Mossad, dan PM Qatar untuk membahas pembebasan sandera Israel di Gaza


CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

24 Januari 2024

Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) menerbitkan sebuah video pada Selasa, 16 Mei 2023, yang mendorong orang Rusia untuk berbagi informasi rahasia. YouTube
CIA Rekrut Intel Rusia Lewat Video, Ditawarkan Jadi Mata-mata

Badan intelijen AS, CIA mengedarkan video untuk merekrut anggota dari dinas rahasia Rusia.


Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

6 Januari 2024

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman korban serangan ISIS di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Penyadapan komunikasi oleh intelijen Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa cabang ISIS berbasis di Afghanistan melakukan dua pemboman di Iran


Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

27 Desember 2023

Gestur pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny saat pengumuman putusan pengadilan di Moskow, Rusia pada 2 Februari 2021. Pengadilan Moskow menghukum Alexei Navalny dengan penjara 3,5 tahun.  Press Service of Simonovsky District Court/Handout via REUTERS
Alexei Navalny Ditahan di Penjara Arktik 'Serigala Kutub'

Politisi oposisi Rusia Alexei Navalny membenarkan keberadaannya di penjara bersalju di atas Lingkaran Arktik.