TEMPO.CO, Balikpapan - Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (PTI) Balikpapan, Kalimantan Timur, Salman, menjadi korban penipuan saat bertransaksi di anjungan tunai mandiri di area Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo, Sabtu sepekan silam. Pria 39 tahun ini jadi korban penipuan dua pria tidak dikenal yang memanfaatkan keterbatasan fisiknya.
"Ada dua pria berpura-pura membantu ambil uang di ATM. Namun kemudian mereka mengembalikan ATM BRI milik saya dengan alasan mesin ATM sedang rusak," kata Salman saat melengkapi berkas laporan di Polres Balikpapan, Selasa, 17 Maret 2015.
Tanpa dia sangka, "bantuan" orang tak dikenal itu menjadi modus penipuan penjahat. Para pelaku dengan sengaja menukar kartu ATM BRI dengan kartu ATM BNI yang entah milik siapa. "Padahal saya sudah telanjur menyampaikan PIN ATM BRI saya itu," kata Salman.
Akibat kesalahannya ini, Salman harus mendapati uang santunan penyandang cacat sebesar Rp 1,9 juta raib dibobol pelaku. Uang itu sedianya untuk membayar keperluan biaya sekolah termasuk biaya berobat salah satu buah hatinya yang sedang sakit. "Saldo tabungan tersisa Rp 50 ribu saja saat dicek di bank," katanya.
Salman berharap polisi segera menangkap pelaku penipuan ini berdasarkan informasi rekaman CCTV di ATM RS Kanujoso Djatiwibiwo. Menurut Salman, para pelaku harus mendapatkan tindakan tegas saat tega mencelakai masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik. "Biasanya ada orang baik yang sudi menolong orang tunanetra, tapi mereka malahan mencelakai saya," ujar Salman.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Balikpapan Ajun Komisaris Damus Asa mengaku sudah menerima laporan penipuan yang dialami penyandang tunanetra ini. Dia berjanji akan memeriksa rekaman CCTV ATM BRI RS Kanujoso Djatiwibowo sebagai tempat terjadinya perkara penipuan.
S.G. WIBISONO