TEMPO.CO , Ciamis: Keluarga Daeng Stanzah yang ditahan di Turki dikenal tertutup olehwarga sekitar. Padahal, Ifah Syarifah, 30 tahun, istri Stanzah, merupakan warga asli Dusun Sindang, Desa/Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Kepala Dusun Sindang, Euis Herawati, menuturkan Ifah jarang bergaul dengan tetangga. Ia dan suaminya sama-sama tertutup. "Kalau iuran untuk kas Dusun bayar, hanya sedikit tertutup. Tidak pernah nongkrong-nongkrong di depan rumah," ujarnya ketika ditemui Tempo di rumahnya, Selasa, 17 Maret 2015.
Aparat Turki menahan 16 WNI. Mereka ditangkap karena mencoba menyeberang ke Suriah dengan jalur yang sering digunakan simpatisan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Euis, dalam keseharian, Ifah mengenakan cadar untuk menutupi wajahnya.
Adapun Stanzah, 31 tahun, pria asal Padang yang menikahi warga dusun itu pada 2007, berpakaian biasa saja. "Daeng suka pakai celana pendek, biasa saja," kata Euis.
Stanzah, dia menambahkan, tidak pernah memakai sarung atau peci dalam kesehariannya. "Makanya saya kaget, keluarga itu disangkut-sangkut dengan yang begituan, ISIS," ucapnya.
Euis menambahkan, pasangan Stanzah dan Ifah memiliki dua anak yang juga dibawanya saat mau menyeberang ke Suriah. Mereka adalah Ishaq (6) dan Asiyah Mujahidah (5). “Pasangan ini baru September tahun lalu memiliki kartu keluarga di sini.”
Keluarga Stanzah, kata Euis, resmi tercatat sebagai warga Dusun Sindang pada 22 September 2014. Saat itu, Stanzah sendiri yang mengurus kartu keluarga mulai dari RT hingga kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Ciamis.
CANDRA NUGRAHA