TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Kolonel Elphis Rudy menegaskan bahwa kegiatan pemutaran film Senyap oleh Kodim 0733/BS adalah untuk evaluasi internal. Menurut dia, imbauan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Nurkhoiron, agar para komandan militer lain meniru apa yang dilakukan Komandan Kodim 0733/BS Semarang tidak tepat.
“Kami sampaikan bahwa persepsi tersebut tidak tepat mengenai apa yang sudah dilakukan oleh Komandan Kodim 0733/BS Semarang,” ujar Elphis melalui surat kepada Tempo tertanggal Senin, 16 Maret 2015.
Menurut Elphis, apa yang dilakukan Komandan Kodim semata-semata memberikan pengetahuan dan pengenalan kepada para Komandan Rayon Militer dan Bintara Pembina Desa bahwa film Senyap berpotensi menimbulkan gangguan keamanan berupa konflik horizontal. Hal itu menjadi kajian internal untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap konflik yang mungkin terjadi.
“Sama sekali tidak ditujukan untuk bisa membuka mata dan hati para prajurit melihat peristiwa 1965 lebih obyektif,” ujar Ephis. “Tak perlu ragukan profesionalisme kami, dan kami sudah sangat berpengalaman menilai sesuatu permasalahan secara obyektif.”
Menurut Elphis, TNI punya doktrin dan prosedur sendiri untuk pembinaan dan penggunaan kemampuan yang harus dihargai. Elphis juga menjelaskan bahwa foto yang diunggah dalam laman lembaga tersebut menunjukkan Komandan Kodim sedang memberi pengarahan dan memaparkan evaluasinya. Foto-foto yang diunggah menggambarkan Komandan Kodim mengenalkan judul film serta cuplikan film Senyap. "Personel Kodim Semarang mendengarkan sambil mencatat,” ucapnya.
Sebelumnya, komisioner Komisi Nasional HAM, Nurkhoiron, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Komandan Kodim 0733/BS Semarang. Nonton film itu berlangsung pada 26 Februari lalu di aula markas militer itu. “Semoga bisa membuka mata dan hati mereka melihat peristiwa 1965 lebih obyektif, sehingga mendorong upaya rekonsiliasi yang kami kawal,” ujar Nurkhoiron kepada Tempo, Jumat, 6 Maret 2015.
Nurkhoiron juga menuturkan kegiatan yang dilaksanakan di Kodim 0733/BS Semarang ini harus ditiru para komandan militer lain. Dalam waktu dekat, Nurkhoiron mengirim kopian film Senyap ke semua kodim di Indonesia. “Karena rekonsiliasi juga harus menjadi bagian penting yang dimiliki oleh para prajurit,” katanya.
DIAN YULIASTUTI