TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pukul 04.00 dinihari tadi, sekitar 6.000 pelajar sekolah menengah atas di DKI Jakarta dibangunkan secara serentak oleh NTMC Polri lewat telepon genggam masing-masing siswa. Sebab, pelajar-pelajar ini akan dijemput oleh polisi pukul 05.15 di lima titik penjemputan.
"Jangan dilihat hanya sebatas polisi mengantar pelajar, tapi dilihat bagaimana polisi juga berupaya membangun kedisiplinan. Disiplin dimulai dari hal-hal kecil, sehingga pada akhirnya dapat disiplin juga di jalan raya," kata Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Warsinem kepada Tempo, Selasa, 17 Maret 2015.
Di dalam bis pelajar akan diberikan materi seputar nilai-nilai luhur Pancasila. "Di dalam nilai luhur kan ada aspek patuh hukum, disiplin, kami masuk dari situ," kata Warsinem. Tujuannya, selain membuat pemahaman Pancasila terbangun, pelajar juga dapat tertib di jalan raya.
Program PMP (Polisi Mengantar Pelajar), kata Warsinem, dilatarbelakangi oleh penelitian bahwa nilai Pancasila sudah meluntur di kalangan remaja. Warsinem menilai hal itu berbahaya karena Indonesia adalah negara dengan penduduk yang majemuk.
Korlantas Polri, kata Warsinem, bekerja sama dengan Klinik Pancasila lantas membuat program yang dapat menekan angka pelanggaran lalu lintas oleh pelajar sekaligus menumbuhkan pemahaman Pancasila.
Baca Juga:
Untuk mewujudkan program ini, Polda Metro Jaya menyiapkan lebih dari 50 bis yang masing-masing diisi dua sampai tiga instruktur. Untuk kebutuhan instruktur, Dirlantas Polda Metro Jaya menyiapkan 60 personel. Sebanyak 60 lainnya didatangkan dari Pusdik Serpong dan Korlantas Polri. "Sebelumnya instruktur sudah dilatih terlebih dulu," kata dia.
Kegiatan ini baru dilaksanakan untuk siswa dari enam sekolah, yaitu SMA Negeri 30, SMAN 53, SMAN 112, SMAN 46, SMAN 29, dan SMAN 08. "Acara ini akan berlangsung setiap tanggal 17 hingga bulan Desember nanti dengan kemungkinan peserta bertambah," kata dia. Dia menuturkan pemilihan siswa yang akan mengikuti program ini diatur oleh masing-masing sekolah.
DINI PRAMITA