Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musikus Sunda Siap Ramaikan KAA Pakai Gitar 17 Nada

Editor

Kurniawan

image-gnews
Komunitas musik bambu Sunda memainkan karya mereka pada Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda di Desa Cikadut, Bandung, Jawa Barat, (28/5). Sejumlah kesenian Sunda buhun yang sudah langka dimainkan kembali di festival tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Komunitas musik bambu Sunda memainkan karya mereka pada Festival Budaya Masyarakat Adat Tatar Sunda di Desa Cikadut, Bandung, Jawa Barat, (28/5). Sejumlah kesenian Sunda buhun yang sudah langka dimainkan kembali di festival tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.COBandung - Gitar Ermach 17 nada dalam genggaman Agus Rukmana, 56 tahun, dengan sendirinya menyusun nada-nada pentatonik yang harmonis. Secara saksama, Agus memainkan beberapa chord musik tradisi Sunda, seperti pelog, salendro, dan degung, menggunakan gitar itu.

Agus adalah satu-satunya musikus Sunda yang bisa memainkan gitar Ermach 17 nada. Menurut Agus, memainkan gitar 17 nada relatif cukup mudah karena sebelumnya dia memiliki dasar gitar klasik.

"Perbedaannya hanya pada jarak interval. Dalam gitar diatonik Barat yang memiliki 12 nada, nada kruis dan mol itu terletak dalam nada yang sama, jadi nadanya harmonis. Sedangkan dalam gitar 17 nada, kruis dan mol itu terpisah, memiliki letak nadanya masing-masing, makanya kan bisa mengakomodasi tangga nada musik dunia," ujar Agus di kediamannya di Kompleks Margahayu Raya Barat, Kota Bandung, Senin, 16 Maret 2015.

Awalnya, sekitar tahun 2004, Agus bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Gentra Sora Rasa Sunda (GSRS) terbiasa memainkan tembang Sunda menggunakan gitar 12 nada yang dikolaborasikan dengan alat musik tradisional Sunda, seperti kecapi rincik dan suling. Namun, ketika menggunakan gitar 12 nada, ia selalu merasa tidak pas saat disandingkan dengan kecapi dan suling.

"Sebetulnya nada dari gitar 12 nada itu bisa selaras dengan kecapi suling, tapi cenderung dipaksakan dan selalu ada yang hilang nadanya karena memang beda aturan nadanya," ucap Agus.

Pada 2005, berbekalkan keterampilannya pada gitar klasik, Agus melakukan eksplorasi dengan mencari gitar yang bisa mewadahi nada musik tradisi Sunda (pentatonik). "Kebetulan pada tahun itu gitar Ermach 17 nada dibuat empat replika, dan saya adalah salah satu yang memilikinya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus bersama GSRS telah mencetak tiga album, yang di antaranya menjadi cendera mata peringatan ke-50 tahun Konferensi Asia Afrika pada April 2005. Pada 24 April 2005, Agus bersama rekan-rekannya, H. Rukruk (kecapi rincik) dan Ade Suandi (suling), membawakan sebelas repertoar degung Sunda klasik, seperti Padjadjaran, Palwa, Banteng Wulung, Galatik Manggut, dan Sangkuratu.

"Saat itu saya belum menemukan gitar 17 nada, jadi saya masih menggunakan gitar 12 nada dalam melantunkan lagu itu, yang kemudian dijadikan cendera mata dalam acara KAA itu," kata Agus.

Namun, ucap Agus, sangat disayangkan dokumentasi repertoar degung Sunda klasik Dangiang Parahiyangan tidak dimiliki oleh pemerintah Indonesia. "Yang masih ada dokumentasinya saat ini hanya di Amerika, mungkin apresiasi terhadap karya seni di negara kita kurang atau seperti apa saya tidak begitu mengerti," ujar Agus.

Rencananya, Agus ingin berpartisipasi dalam rangka peringatan KAA yang ke-60 pada 24 April 2015 nanti. Namun sampai saat ini masih belum ada pembicaraan yang serius dari Pemerintah Kota Bandung dengan GSRS. "Sekitar enam lagu telah saya siapkan. Sekarang masih dalam proses mixing. Temanya Spirit of Welas Asih," ucapnya.

AMINUDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

15 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (ketujuh kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (delapan kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keenam kanan) dan puluhan delegasi pimpinan MPR negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) foto bersama seusai pembukaan Konferensi Internasional secara resmi di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022. Konferensi Pimpinan MPR Negara-negara OKI tersebut merupakan pertemuan Internasional untuk membahas forum MPR dalam mewujudkan perdamaian dunia dan penguatan parlemen dari negara-negara Islam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.


Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

24 November 2023

Menlu RI Retno Marsudi saat mengisi acara
Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam kondisi luluh lantah akibat serangan oleh Israel, peristiwa tersebut pun turut direspon oleh Dosen HI Unair.


Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

10 Oktober 2023

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan sambutan saat membuka acara pelatihan juru kampanye (jurkam) partai tingkat nasional dalam menghadapi Pemilu 2024 di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu 5 Agustus 2023. Pelatihan tersebut diikuti 100 peserta yang berasal dari utusan masing-masing DPD serta utusan sayap dan badan partai, guna memenangkan Pilpres dan Pileg 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi Kedutaan Besar Palestina untuk menyatakan dukungan kepada Palestina.


Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

24 September 2023

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Sabtu, 23 September 2023. ANTARA/HO-Kemlu RI
Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.


Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

9 September 2023

Gedung Pakuan. GooglenStreet View
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

Masa jabtan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah berakhir. Ia dan istrinya Atalia Praratya meninggalkan rumah dinas Gedung Pakuan.


Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

29 Juli 2023

Ribuan Masyarakat Meriahkan Puncak Acara Asia Africa Festival 2019
Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

Asia Africa Festival mengingatkan kembali peristiwa Konferensi Asia Afrika yang terjadi di Bandung pada 18-24 April 1955.


Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

24 Juli 2023

Meriahnya Festival Peringatan Asia-Afrika Ke-61
Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

Festival Asia Afrika berupa karnaval atau parade di sepanjang jalan bersejarah di Kota Bandung itu terhenti tiga tahun selama karena pandemi.


Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

10 Juli 2023

Zara Adhisty dan kakeknya, Acil Bimbo. Instagram/@zaraadhsty
Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

Acil Bimbo pernah melarang cucunya, Adhisty Zara terjun di dunia hiburan. Ini alasannya.


Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

20 April 2023

Artati Marzuki Sudirdjo. facebook.com
Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

Artati Marzuki Sudirdjo menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Mendikbud. Lantas, siapakah Artati sebenarnya?


Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

18 April 2023

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

Konferensi Asia Afrika, yang awalnya diprediksi 10 hari dipangkas separuhnya dan negara-negara sepakat supaya konferensi selesai pada 23 April 1955