TEMPO.CO, Monaco - Arsenal bertanding di kandang AS Monaco, Stadion Louis II, Rabu dinihari, 18 Maret 2015, dengan keharusan menang minimal tiga gol untuk bisa lolos dari babak 16 besar Liga Champions setelah kalah 1-3 pada pertemuan pertama di Emirates, London.
Menghadapi pertandingan penting ini, bek Gabriel Paulista yang mengalami cedera otot kaki dan gelandang Mikel Arteta yang terluka di pergelangan kaki sudah pulih serta siap main. Tapi, gelandang Alex Oxlade-Chamberlain dan Jack Wilshere belum pulih dari cedera masing-masing.
“Kami berpengalaman, punya kemauan kuat, dan yakin bisa melakukannya,” kata Manajer Arsenal Arsene Wenger. “Kami ingin memberikan penampian terbaik di lapangan,” Wenger, mantan manajer Monaco dan pelatih asal Prancis ini melanjutkan.
Belum ada klub di Liga Champions yang bisa membalikkan keadaan setelah mengalami defisit dua gol dari laga kandang ke partai tandang pada pertemuan kedua. Ajax Amsterdam dari Belanda adalah klub terakhir yang bisa melakukannya pada 1969 di European Cup.
Arsenal harus mencetak minimal tiga gol melawan sebuah klub yan tidak pernah kebobolan di kandangnya dalam Liga Champions musim ini dan tidak terkalahkan dalam 16 pertandingan di Stade Louis II dalam semua kompetisi. Tapi, Wenger, yang menjadi manajer Monaco dari 1987 sampai 1994, tetap optimistis.
“Jika kami tidak bisa melakukannya, kami lebih baik tidak usah datang ke sini. Statisitik yang ada melawan kami. Hasil pada pertemuan pertama melawan kami. Kami sadar tentang itu. Tapi, tidak peduli seberapa besar peluangnya, kami akan memberikan segala-galanya untuk lolos. Itulah keinginan kami dan yakin bisa melakukannya,” kata Wenger.
Wenger tetap mempercayai penyerangnya yang juga anggota tim Prancis, Olivier Giroud. Pemain ini menerima nilai 2/10 oleh koran Prancis, L'Equipe, setelah gagal mencetak gol dalam enam tembakannya pada pertemuan pertama.
Giroud, 28 tahun, sudah mencetak enam gol dalam pertandingan domestik untuk Arsenal. “Ia gagal memanfaatkan beberapa peluang dalam babak pertama. Tapi, ia punya kemampuan dan mental yang kuat,” kata Wenger.
Sedangkan Pelatih Monaco Leonardo Jardim mengatakan, “Kami sudah memainkan satu laga yang menjadi mimpi kami, permainan kami yang sempurna. Itu sebabnya hasil berakhir seperti demikian. Kami akan bermain dengan gaya yang sama. Kami tidak berpikir soal hasil, hanya bermain.”
"Semua orang tahu, pertandingan ini akan menjadi salah satu tantangan berat yang pernah kami hadapi bertahun-tahun,” Jardim melanjutkan. Pada pertandingan pertama, penguasaan bola antara Arsenal dan Monaco imbang yaitu sama-sama 50 persen.
BBC | GUARDIAN | HARI PRASETYO