TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona berada dalam posisi lebih diunggulkan saat menjamu Manchester City dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou, Kamis dinihari nanti, 19 Maret 2015. Selain bermain di kandang sendiri, Barca sudah mengantongi keunggulan 2-1.
Tapi pelatih Barca, Luis Enrique, memilih waspada dalam laga ini. Ia juga meminta para pemainnya tak terganggu jadwal El Clasico melawan Real Madrid pada akhir minggu ini.
"Hanya ada satu laga dalam pikiran kami, yakni melawan City, bukan Clasico," kata Enrique. "Laga melawan mereka benar-benar penting. Tujuan kami meraih kemenangan dan bermain sebaik mungkin ketika menghadapi mereka. Kemenangan telah berada di depan mata, karena itu kami bertekad melaju sampai babak perempat final."
City belakangan ini banyak dikritik karena mengalami kemunduran di Liga Inggris sehingga posisinya di urutan kedua klasemen terancam oleh Arsenal dan Manchester United yang berada di bawahnya.
Enrique tak melihat kondisi itu sebagai hal yang menguntungkan timnya. Ia menilai City justru akan tampil habis-habisan dalam laga ini karena terdorong semangat pembuktian. "Saya tidak menyaksikan bahwa City secara fisik mengalami kelelahan," kata dia. "Saya yakin mereka bakal tampil mati-matian untuk dapat lolos ke babak selanjutnya. Saya menganggap hal itu positif saja. Kami sama sekali tidak menganggap enteng, karena pertandingan ini sangat penting."
Ia berharap Lionel Messi dan kawan-kawan tetap tampil maksimal. "Saya tidak beranggapan bahwa laga musim ini lancar-lancar saja, karena kedua tim mengalami perubahan tim," kata dia. "Anda tidak dapat lolos dari babak penyisihan hanya dengan tampil baik dalam satu atau dua pertandingan. Untuk itu, kami perlu tampil gemilang juga. Untuk itu, kami bertekad mengalahkan lagi City."
Manuel Pellegrini, pelatih City, menyatakan timnya bertekad menebus kesalahan dalam laga pertama lalu."Kami perlu tampil ngotot dengan mengerahkan kebersamaan. Kami memiliki tim yang mampu mewujudkan hal itu," kata pelatih asal Cile tersebut. "Yang penting, ketika melawan Barcelona, mendominasi penguasaan bola. Kami harus menguasai bola dan mengontrol lapangan tengah. Kami ingin Barcelona menghadapi masalah dalam penguasaan bola."
UEFA | ANTARA