Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah TKI Murliatin 'Hilang' 3 Tahun di Arab Saudi  

image-gnews
Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO , Kendari:  Kebahagiaan bercampur haru begitulah kiranya perasaan tersirat Murliatin, 42 tahun, warga desa Tawarolondo, Kecamatan Wonggeduku, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Taif,  Arab Saudi.

Selama 4 tahun terakhir bekerja sebagai pembantu rumah tangga, oleh majikanya Ahmad Jarala, yang berprofesi sebagai guru di Taif Hawiyah, ia dilarang berkomunikasi, telepon genggamnya pun disita.

" Tidak tahu, pokoknya saya dilarang komunikasi dengan keluarga, saya disekap tidak bisa kemana-mana semua akses ditutup, saya tidak boleh keluar rumah," tutur Muliartin yang ditemui di Kantor Solidaritas Perempuan (SP) Kendari, Rabu, 18 Maret 2015.

Murliatin yang tiba di Kota Kendari, Selasa 17 Maret  bercerita, awal keberangkataNnya untuk bekerja sebagai TKW di Taif Arab Saudi pada 29 April 2011. Selama setahun bekerja dirinya masih berkomunikasi dengan suami dan keluarganya. Bahkan dirinya sempat mengirimkan uang sebanyak Rp.5,5 juta melalui rekening tetangga.

Ia mulai tak bisa berkomunikasi pada 2 Februari 2012. Sejak kehilangan kontak itulah hari- hari Murliatin dirundung kesedihan. Ia pun tertekan.  Derita Murliatin rupanya tak berhenti sampai disitu. Sejak majikanya melarang komunikasi seketika itu juga gaji Murliatin tidak diberikan.

Karena takut Murliatin pun tak berani mempertanyakan sikap majikanya. Murliatin mengaku selama disekap majikanya tidak pernah menganiaya secara fisik.

" Perlakuan mereka baik, tidak pernah memukul hanya itu saja saya tidak bisa menelepon keluarga ditambah lagi gaji juga tidak dibayarkan. Saya sekali pernah bertanya alasan mereka menahan-nahan gaji katanya akan diberikan sekaligus tapi nanti," tutur Murliatin didampingi suami dan anak perempuanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepulangan Muliartin berkat bantuan Solidaritas Perempuan Kendari, organisasi non pemerintah yang konsen mendampingi persoalan perempuan dan buruh migran. Lembaga ini  menerima informasi dari pihak keluarga yang mengatakan Murliatin hilang di Arab Saudi. Dari laporan itulah SP lantas menyusuri jejak Muliartin dengan berkomunikasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Arab Saudi.

Direktur Solidaritas Perempuan Kendari, Sulhani mengatakan proses pencarian Muliartin sangat sulit, sejak menerima laporan pada pertengahan April 2012 dari keluarga yang melaporkan Muliartin hilang di Arab Saudi. Sulhani mengaku untuk mendapat kepastian kondisi Murliatin dirinya mengontak langsung Ahmad Jarala, majikan Murliatin. Sayang Ahmad Jarala tidak mengakui masih memperkerjakan Muliartin.

" Dia berhasil dipulangkan lantaran pihaknya di BEK-SP terus mendesak BNP2 TKI dan KJRI di Arab Saudi. Selama 3 tahun kita mencari jejaknya buruh migran ini, akhir bisa ditemukan. Muliartin ternyata tetap bekerja sama Ahmad Jarala," ungkapnya.

Muliartin tercatat sebagai TKI di Arab Saudi, di Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten Konawe melalui perusahaan agen TKI,  PT. Dinasti Insan Mandiri yang berkantor di Kabupaten Konawe. Kontrak Muliartin sebagai TKW hanya dua tahun sejak 2011 dan berakhir pada Agustus 2013 lalu. Jadi selama bekerja sampai 2015,  kontrak kerja Murliatin sudah berakhir.

Kini Muliartin dapat berkumpul kembali bersama suami dan buah hatinya Vera, 7 tahun, yang sudah masuk kelas 1 SD. Gaji yang diberikan majikannya, sebesar US$ 8.700  atau Rp.113 juta akan dijadikan modal keluarganya untuk membangun usaha.  " Kami akan buat usaha dari gajinya istri dan tidak akan mengizinkan lagi dia berangkat sebagai TKW," tukas Murliatin.


ROSNIAWANTY FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

12 Juni 2023

Sejumlah TKI Ilegal yang dipulangkan dari Malaysia diukur suhu tubuhnya setibanya di Terminal Penumpang Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 12 Juni 2020. Sebanyak 436 TKI Ilegal tersebut nantinya akan dipulangkan ke daerah asalnya di 22 provinsi. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Polisi Bekuk 3 Tersangka Sindikat Penyaluran TKI Ilegal ke Malaysia di Magelang

TKI ilegal itu tidak terima gaji selama 3 bulan dengan gaji per bulan 1.500RM.


Memantik Kolaborasi Ekonomi Kreatif di Kota Lulo

13 September 2018

Rizky Arief CEO dari Nah Project sepatu sneaker, berbicara di hadapan pegiat ekonomi kreatif pada acara Kombet Kreatif di Kendari. Acara ini diinisiasi oleh Bekraf dan Tempo Institute. TelusuRI/Fadwa
Memantik Kolaborasi Ekonomi Kreatif di Kota Lulo

Program ini bertujuan memantik semangat komunitas untuk berkolaborasi dalam industri ekonomi kreatif di Kota Kendari.


Banjir Bandang Terjang Tiga Wilayah di Sulawesi Tenggara

25 Juni 2018

Banjir menerjang wilayah Wanggu Kecamatan Lepo-lepo Kota Kendari Senin dini hari.  Selain Kota Kendari dua daerah lainya yakni Kabupaten Konawe Selatan dan Buton Utara juga diterjang banjir. Banjir terjadi akibat hujan yang terus mengguyur selama lima hari di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.  TEMPO/ROSNIAWANTY FIKRI
Banjir Bandang Terjang Tiga Wilayah di Sulawesi Tenggara

Banjir bandang menerjang tiga wilayah di Sulawesi Tenggara, Senin, 25 Juni 2018.


TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

8 Mei 2018

Seorang Buruh Migran Wanita berada di penampungan Tenaga Kerja Indonesia di KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia, 30 Juni 2016. Para Tenaga Kerja Wanita yang kerap menjadi korban penipuan calo yang membawanya ke Malaysia atau yang menjadi korban kekerasan pada majikan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
TKI Bermasalah Terbanyak Ada di Malaysia

Malaysia masih menjadi urutan pertama sebagai negara tempat TKI bermasalah terbanyak.


TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

8 Mei 2018

Aktivis Buruh Migran saat melakukan aksi Mengutuk dan Menolak Hukuman Mati di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, 20 Maret 2018. Eksekusi tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu (mandatory consular notification) kepada Pemerintah Indonesia. Akibatnya, pemerintah tidak bisa memberikan pembelaaan atau upaya perlindungan pada Zaini sebelum dieksekusi. TEMPO/Subekti.
TKI Makin Banyak yang Sadar Hukum

Jumlah pelaporan TKI bermasalah meningkat. Ini bisa mengindikasikan semakin banyak TKI yang sadar hukum.


Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

19 Maret 2018

Direktur perlindungan WNI Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal (kiri) bersama Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh, menyampaikan keterangan pada wartawan mengenai kasus-kasus hukum yang dihadapi WNI di Arab Saudi, negara terbesar kedua, dimana WNI menghadapi ancaman hukuman mati. Foto: WNI di Malaysia
Soal Eksekusi Mati Zaini Misrin, RI Resmi Protes ke Arab Saudi

Indonesia resmi menyampaikan protes ke Arab Saudi dan meminta penjelasan atas eksekusi mati terhadap pekerja migran Zaini Misrin.


Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

19 Maret 2018

Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, menjawab pertanyaan awak media di Gedung PWNI-BHI, Jakarta, 1 Agustus 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kemenlu: Eksekusi Zaini Misrin Terjadi Saat Proses PK Berjalan

Kementerian Luar Negeri menyayangkan eksekusi mati terhadap pekerja migran, Zaini Misrin, yang dilakukan saat proses PK kedua baru dimulai.


Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

19 Maret 2018

Nusron Wahid, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Istimewa
Nusron Wahid: Pemerintah All Out Bela TKI Zaini Misrin

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengungkapkan pemerintah sudah habis-habisan atau "all out" dalam menangani kasus TKI Zaini Misrin.


Cagub Sultra Kena OTT, PDIP: Kita Telan Dulu Kenyataan Pahit Ini

28 Februari 2018

Hendrawan Supratikno. TEMPO/Imam Sukamto
Cagub Sultra Kena OTT, PDIP: Kita Telan Dulu Kenyataan Pahit Ini

Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun, yang didukung PDIP, diciduk KPK dalam OTT.


Gubernur Sultra Nur Alam Jalani Sidang Lanjutan, Ini Agendanya

23 Februari 2018

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam (tengah) mengenakan rompi tahanan usai diperiksa selama di Gedung KPK, Jakarta, 5 Juli 2017. Nur Alam resmi ditahan KPK usai diperiksa selama tujuh jam lebih terkait kasus dugaan korupsi penyalahgunaan kewenangan dalam persetujuan dan penerbitan izin usaha pertambangan di Sultra 2008-2014 di sektor sumber daya alam.  TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Gubernur Sultra Nur Alam Jalani Sidang Lanjutan, Ini Agendanya

Dalam sidang hari ini tim pengacara Nur Alam menghadirkan lima orang saksi meringankan.