TEMPO.CO, Ohio - Bunuh diri masih menjadi momok banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Pada 2013, Centers for Disease and Prevention Control (CDC) mencatat 41,1 ribu lebih kasus bunuh diri di Amerika. Sedangkan di tahun 2014, setidaknya ada 8,3 juta orang dewasa yang dilaporkan memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri. Bunuh diri menjadi salah satu dari sepuluh penyebab utama kematian di Negeri Abang Sam.
Meski bunuh diri tampak menyeramkan, para ahli percaya bahwa bunuh diri dapat dicegah. Salah satunya adalah dengan menyegarkan pikiran orang yang berniat bunuh diri.
Menurut American Foundation for Suicide Prevention (AFSP), sekitar 50-75 persen orang yang berniat bunuh diri telah merencanakan untuk menghabisi nyawanya sendiri dengan berbagai cara. Namun selain memikirkan rencananya, mereka ternyata juta sedang "berperang" dengan pikirannya sendiri.
"Mereka kebingungan. Pikiran mereka mengawang antara rasa sakit yang mengerikan dan menghabisi hidupnya," ujar John Campo, kepala divisi psikiatri dan kesehatan perilaku di Ohio State University Wexner Medical Center, seperti dikutip dari Livescience.
Karena itu, Campo menyarankan orang terdekat untuk mengajak berbincang orang yang berniat bunuh diri itu. "Ajak berbicara, bukan untuk menyudutkan."
Melakukan diagnosis kondisi kesehatan mental juga dapat membantu penyembuhan orang yang berniat melakukan bunuh diri. Setelah itu, kata dia, bantu untuk mengembalikan kondisi mental orang tersebut.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB