TEMPO.CO, Tokyo - Ibu negara Amerika Serikat Michelle Obama mengunjungi Jepang dan Kamboja untuk menyoroti kerja sama dalam membantu anak-anak perempuan di dua negara yang masing-masing merepresentasikan negara terkaya dan yang termiskin di Asia tersebut untuk menyelesaikan pendidikan mereka.
Seperti yang dilansir Associated Press pada 18 Maret 2015, Michelle akan melakukan perjalanan selama lima hari, yang dimulai di Tokyo pada Rabu. Hal tersebut merupakan kunjungan pertama Michelle ke Jepang.
Di Tokyo ia berencana untuk mengumumkan kemitraan mendukung pendidikan anak perempuan bersama dengan Ibu Negara Jepang Akie Abe. Keduanya juga akan bertemu dengan mahasiswi Jepang.
Michelle juga akan melakukan pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri Shinzo Abe, Kaisar Akihito, dan Permaisuri Michiko. Dia akan mengunjungi tempat bersejarah di ibu kota kuno, Kyoto, sebelum melakukan perjalanan ke Kamboja.
Jepang berencana bekerja sama dengan inisiatif "Biarkan Anak Gadis Belajar" yang diumumkan oleh Presiden Barack Obama dan istrinya. Program bantuan berbasis masyarakat, yang dipimpin oleh Korps Perdamaian dan organisasi bantuan serupa dimaksudkan untuk membantu 62 juta anak perempuan kembali ke sekolah.
Staf Gedung Putih mengatakan program ini juga mencerminkan komitmen AS untuk lebih terlibat di kawasan Asia-Pasifik. Michelle akan menjadi ibu negara AS pertama yang mengunjungi Kamboja, satu dari 11 negara yang berpartisipasi dalam inisiasi "Biarkan Anak Gadis Belajar".
Pemerintah Kamboja yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hun Sen--terkenal dengan reputasi untuk kekejaman dan intoleransi untuk perbedaan pendapat. Negara ini juga memiliki prostitusi anak dan masalah perdagangan manusia.
Evan Medeiros, direktur senior untuk urusan Asia di Dewan Keamanan Nasional, mengatakan kepada wartawan bahwa saat berada di Kamboja, Michelle berencana untuk membahas kebutuhan politik yang terbuka dan inklusif dan menyoroti nilai-nilai dasar dan prinsip-prinsip yang penting bagi AS.
Dalam sebuah opini di The Wall Street Journal awal pekan ini, Michelle menyebutnya sebagai "penyia-nyiaan tragis terhadap potensi manusia" ketika ada 62 juta anak perempuan di seluruh dunia yang tidak bersekolah.
"Ini juga merupakan tantangan serius kesehatan masyarakat, hambatan pada perekonomian nasional dan kesejahteraan global, serta ancaman bagi keamanan negara di seluruh dunia, termasuk kita sendiri.
Selebriti YouTube Michelle Phan dikabarkan akan bergabung dengan Michelle di Tokyo untuk membantu menyebarkan kesadaran untuk kampanye "Biarkan Anak Gadis Belajar".
AP NEWS|YON DEMA