TEMPO.CO, Kupang - Yunus Kelopo, warga Desa Oilomi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, terbujur kaku di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah W.Z. Johanes Kupang. Diduga korban ditembak orang misterius saat menumpang pikap dari desanya menuju Pasar Oeba untuk menjual sayuran hasil kebunnya.
Korban terkapar setelah terdengar bunyi letusan mirip senjata api saat melintas di Jalan Soeharto, Jumat, 20 Maret 2015. Leni, saksi mata, mengatakan, saat melintas di jalan itu, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan. Pada saat bersamaan, korban yang menumpang mobil pikap itu jatuh ke pangkuan istrinya dengan berlumuran darah.
Mobil itu ditumpangi korban bersama istrinya, Marince Kelopo, beserta anaknya serta penumpang lain. "Kami tidak tahu kena tembak atau apa karena tidak ada batu," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Lukas, sopir pikap yang tidak mengetahui arah dan benda apa yang mengenai korban hingga meninggal. "Kami jalan pelan. Terdengar seperti bunyi petasan," katanya.
Korban sempat mendapat perawatan medis di IGD RSUD Johanes Kupang, tapi nyawanya tak tertolong. Polisi langsung melakukan otopsi jasad korban untuk memastikan penyebab kematiannya.
Setelah dilakukan otopsi, polisi memastikan korban tewas bukan terkena tembakan senjata api, tapi benturan benda keras yang mengenai kepala korban hingga menyebabkan kerusakan parah pada tengkoraknya. "Terdengar bunyi batu mengenai bodi kendaraan, seolah ledakan," kata Kapolres Kupang Kota Ajun Komisaris Besar Musni Arifin.
Dia mengaku kesulitan mengungkap pelaku. Hingga saat ini, pihaknya telah meminta keterangan 13 saksi serta sejumlah CCTV pada gedung di sekitar lokasi kejadian.
YOHANES SEO