Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rapper Tunarungu Finlandia, Nge-rap dengan Bahasa Isyarat

image-gnews
Musisi Rap tunarungu, Marko Vuoriheimo, berpose usai jumpa pers di Auditorium Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta, 18 Maret 2015. Dengan nama panggung Signmark, pria asal Finlandia ini akan tampil pada malam pembukaan ASEAN Literary Festival 2015 di Taman Ismail Marzuki, besok. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Musisi Rap tunarungu, Marko Vuoriheimo, berpose usai jumpa pers di Auditorium Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta, 18 Maret 2015. Dengan nama panggung Signmark, pria asal Finlandia ini akan tampil pada malam pembukaan ASEAN Literary Festival 2015 di Taman Ismail Marzuki, besok. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di panggung Teater Kecil, Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, rapper tunarungu asal Finlandia, Marco Vourihemo atau yang populer dengan nama Signmark, tampil memukau. Kamis malam, 19 Maret 2015, Signmark nge-rap bersama dua penyanyi dalam acara ASEAN Literary Festival. Dua penyanyi itu melantunkan tembang dan Signmark nge-rap dengan bahasa isyarat, menerjemahkan melodi lagu dengan bahasa isyarat.

Keterbatasan pendengaran tak menyurutkan langkah Signmark untuk berkarier di dunia musik. Lelaki 36 tahun bernama asli Marko Vuoriheimo itu seolah ingin membuktikan bahwa musik sesungguhnya milik semua orang dan bisa dinikmati siapa saja. Termasuk orang tua, kakak, dan pamannya yang juga tunarungu. Dengan menggunakan bahasa isyarat, ia mencoba menerjemahkan melodi lagu. Dari lagu-lagu milik Madonna, Bon Jovi, dan Metallica—kegemarannya—hingga lagu-lagu religi.

Semua dia pelajari sendiri dari kaset. Hasilnya, pria asal Finlandia ini bisa mengajak keluarganya menyanyi bersama. “Saya jatuh cinta pada musik sejak kecil,” kata Signmark di sela-sela kegiatannya mengikuti ASEAN Literary Festival 2015, Rabu lalu.

Kecintaan Signmark pada musik berawal dari kegemarannya menyaksikan kakek dan neneknya berduet bersama. Sang nenek menyanyi sambil bermain piano. Sedangkan sang kakek bermain harmonika. Signmark kecil kemudian mencoba memahami lagu yang tengah mereka bawakan dengan membaca gerak bibir sang nenek.

Menginjak dewasa, kecintaan Signmark pada musik makin besar. Terutama setelah dia menonton sebuah video musik di MTV. Signmark bertekad membuat video musiknya sendiri. Sebuah kontes musik di Eropa, “Eurovision Song Contest”, membuka jalannya. Dengan dukungan masyarakat Finlandia, dia berhasil menjadi juara kedua kontes tersebut. Musikus yang sempat merilis buku berjudul Signmark ini akhirnya bisa tampil di televisi seperti mimpinya selama ini.

Ia juga berhasil mewujudkan mimpinya yang lain: berkeliling dunia, serta bertemu dan bekerja sama dengan banyak musikus. Signmark yang ketika pentas menggunakan bahasa isyarat internasional dan bahasa Inggris itu hingga kini telah tampil di puluhan negara. Aksi panggungnya didokumentasikan oleh banyak televisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Signmark mengaku menciptakan musik bekerja sama dengan produser musik yang memiliki kesamaan ide dan paham akan kondisinya. Mulanya, dia membuat dulu lirik lagunya, lalu mendiskusikan tempo dan beat musiknya dengan sang produser. Getaran dan gerakan tangannya menjadi alat bantu untuk musiknya. Dia juga melihat ekspresi dan membaca bibir seseorang ketika mendengar musik atau menyanyikan lagu.

Pemegang gelar master di bidang pendidikan ini mengaku proyek musiknya sangat menantang. Tantangan lain, kata dia, adalah menemukan produser musik yang mau dan mampu bekerja sama dengannya. “Bukan soal uang, tapi yang mau bekerja dengan hati dan sikap. Saya tahu ketika saya bertemu di setiap negara,” ujarnya kepada Tempo.

Signmark diganjar penghargaan The Outstanding Young Person of the World pada 2009. Tak cuma Warner Music, label besar lain pun tertarik merekam karya Signmark. Tahun lalu, dia mengeluarkan album baru berjudul Silent Shout yang bisa diunduh di iTunes. Signmark memilih musik rap atau hip-hop karena menurut dia jenis musik inilah yang mampu melampaui semua batas. Seni, budaya, politik, dan masyarakat. “Hip-hop mampu menempatkan persamaan, keadilan, dan hak asasi semua komunitas,” kata musikus yang piawai menabuh drum ini.



DIAN YULIASTUTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

11 hari lalu

Penampilan Adam Levine di Super Bowl/USA Today
45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.


Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

12 hari lalu

Dua terduga pelaku asusila modus orkes musik keliling diperiksa tim penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim di Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 16 Maret 2024. Foto: ANTARA.
Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

15 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

16 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

21 hari lalu

Penampilan Jaafar Jackson yang berperan sebagai Michael Jackson dalam film MIchael. Diabadikan oleh fotografer Kevin Mazur. Instagram.com/@antoinefuquaJaafar Jackson. Instagram.com/@antoinefuqua
Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

Pemeran Michael Jackson dalam film biopik Michael akan diperankan keponakannya, Jaafar Jackson. Ini profil anak Jermaine Jackson itu.


Adobe Kenalkan Sistem Komposer Berbasis AI, Menerjemahkan Teks Menjadi Musik

23 hari lalu

Logo Adobe
Adobe Kenalkan Sistem Komposer Berbasis AI, Menerjemahkan Teks Menjadi Musik

Menyaingi penerjemahan teks menjadi gambar, Adobe memberikan teknologi AI yang bisa mengubah teks menjadi musik.


Kemendikbudristek Kembali Gelar Audisi Gita Bahana Nusantara, Ini Jadwalnya

30 hari lalu

Nathania Karina atau yang akrab disapa Nia, akan menjadi konduktor  Gita Bahana Nusantara (GBN) dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Foto : Kemendikbud
Kemendikbudristek Kembali Gelar Audisi Gita Bahana Nusantara, Ini Jadwalnya

Kemendikbudristek menilai GBN adalah representasi Indonesia mini, artikulasi musikal dalam sebuah ekspresi kultural.


Seleksi Timnas U-16, Nova Arianto Pasang Music Box untuk Atasi Kecemasan Para Pemain

30 hari lalu

Suasana latihan timnas U-16 Indonesia di Lapangan A Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Randy
Seleksi Timnas U-16, Nova Arianto Pasang Music Box untuk Atasi Kecemasan Para Pemain

Nova Arianto berharap diputarnya musik saat latihan dapat membuat calon pemain timnas U-16 Indonesia lebih rileks.


Forum Komponis Muda Sumatera Barat Gelar Pertunjukan Bertajuk Buni-bunian

33 hari lalu

Pertunjukan musik FKM dengan judul Buni-bunian #3 di Kota Padang pada 21 Februari 2024. Foto FKM Sumbar.
Forum Komponis Muda Sumatera Barat Gelar Pertunjukan Bertajuk Buni-bunian

Gelaran Buni-bunian ke-3 menampilkan empat komponis muda berbakat asal Padang, Solok dan Padang Panjang.


Hindia akan Berkunjung ke Jepang Memperkenalkan Musiknya

48 hari lalu

Baskara Putra alias Hindia. Foto: Meidiana Tahir
Hindia akan Berkunjung ke Jepang Memperkenalkan Musiknya

Hindia akan memperkenalkan musiknya di Jepang pada 20 Februari sampai 26 Februari 2024