TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Anies Baswedan mengatakan, dari 208 ribu sekolah negeri, 17.520 di antaranya belum teraliri listrik. Rinciannya, 14.999 sekolah dasar dan sekolah menengah serta 2.528 sekolah menengah atas dan kejuruan.
Ekuivalen jumlah ini, ujar dia, sebesar 8,5 persen dari total jumlah sekolah di bawah naungan Kementerian. "Kita review data tentang listrik, dan kita temukan banyak sekolah yang belum teraliri listrik," ucapnya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat, 20 Maret 2015.
Dia menuturkan sekolah yang belum teraliri listrik banyak berasal dari daerah terpencil. Persentase elektrifikasi untuk sekolah paling rendah adalah Papua yang mencapai 55 persen. Disusul Sulawesi Barat sebesar 63 persen, Papua Barat 66 persen, Nusa Tenggara Timur 70 persen, dan Kalimantan Barat 71 persen.
Sedangkan elektrifikasi sekolah paling tinggi ada di Jawa Tengah, yang mencapai 97 persen. Untuk wilayah Bangka Belitung, Yogyakarta, dan Jawa Barat sama-sama mencapai 96 persen. Sedangkan sekolah yang dialiri listrik di DKI Jakarta sebesar 92 persen.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, mulai pekan depan, tim tersebut akan mengadakan pertemuan insentif untuk membahas permasalahan listrik sekolah lebih lanjut. "Kapan realisasinya, itu berarti sama dengan membangun listrik nasional untuk mencapai rasio elektrifikasi 99 persen," ucapnya.
ALI HIDAYAT