TEMPO.CO, Jakarta – Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah lagi-lagi diduga tengah menunjukkan kekuatannya. Setelah dikabarkan melakukan serangkaian teror yang mengejutkan dalam sepekan ini, ISIS diduga meledakkan bom di Suriah pada Jumat, 20 Maret 2015.
Seperti dilansir IB Times, setidaknya 33 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka dalam serangan sepasang bom di dekat perbatasan Kota Hassakeh.
Peristiwa bom bunuh diri ini dilakukan saat suku Kurdi merayakan malam tahun baru khusus mereka untuk menandai awal musim semi dan hari pertama kalender Persia.
Selain korban tewas yang amat banyak, 20 anak dalam kondisi kritis. Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, Abdel Rahman, menuturkan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan teror itu.
Tapi ia yakin pengeboman ini diarsiteki milisi ISIS. Motifnya, balas dendam atas serangkaian kekalahan pasukan militan itu.
"ISIS telah menghadapi kekalahan baru-baru ini di Provinsi Aleppo, Raqqa, dan Hassakeh saat berkonfrontasi dengan orang Kurdi dan rezim militer Suriah. Mereka sekarang berusaha mengimbangi kerugian mereka," ujar Rahman.
IB TIMES|YON DEMA