TEMPO.CO, Jakarta - Pesan pendek atau SMS berisi ancaman menyebar di tengah warga khususnya di Tangerang. Pengirim SMS tersebut mengaku merupakan anggota Islamic State Iraq and Syria (ISIS).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan pihaknya sedang menelusuri SMS itu. "Kami sedang telusuri dan menyelidiki nomor ponsel tersebut," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 21 Maret 2015.
Martinus mengatakan, pelaku dapat dikenakan pasal pidana. "Kami akan menindak tegas pelaku pengirim ancaman sebagaimana diatur dalam UU ITE," kata dia.
SMS yang dikirim dari nomor 08575890xxxx itu menyampaikan berbagai ancaman. Mulai dari ancaman terhadap Presiden Joko Widodo, merusak institusi Polri, dan Kejaksaan Agung.
Seperti ini isi SMS itu: TINGGAL TUNGGU WAKTU. KAMI ANGGOTA ISIS SUDAH SAKIT HATI...
Martinus meminta agar warga tak perlu cemas terhadap SMS tersebut. "Jika ada yang punya informasi silakan melapor kepada kami," kata dia. Dia menyatakan pihaknya berjanji akan menindaklanjutinya sekaligus memberi perlindungan kepada masyarakat. "Kami pasti berikan pengamanan."
Warga Tangerang mengakui menerima rangkaian teror melalui pesan pendek dari orang yang mengaku anggota ISIS dalam beberapa hari belakangan ini. Pelaku teror mengaku berasal dari Lampung Timur itu. Tak hanya ancaman terhadap negara, isi SMS juga berbicara soal ledakan pesawat tujuan Jakarta-Berlin di Bandara Soekarno-Hatta.
"Info itu kacau, tidak jelas sumbernya," ujar Manager Humas dan Protokol Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan saat dikonfirmasi. Yudis memastikan informasi tersebut tidak benar.
Mulyadi, 40 tahun, warga yang menerima pesan pendek itu kaget. "Wah ini orang bener-bener kacau," katanya.
JONIANSYAH | NINIS CHAIRUNNISA