TEMPO.CO, Jakarta - PT ABM Investama Tbk berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang berkapasitas 100 megawatt di Meulaboh, Aceh. Lokasi ini berada di dekat tempat penambangan yang dioperasikan PT Media Djaya Bersama, salah satu anak usaha grup ABM di Aceh.
"Pembangunan di lokasi ini agar biaya operasional pembangkit lebih murah," ujar Direktur Strategis ABM Investama, Yovie Priadi, di Jakarta, Ahad, 22 Maret 2015. Produksi batu bara Media Djaya saat ini berkisar 1,5 juta ton per tahun. Adapun untuk pembangkit ini dibutuhkan 400 ribu ton batu bara berkadar kalori 3.200 kcal/kg dari produksi total perusahaan.
Perusahaan berencana menginvestasikan dana sekitar US$ 200 juta. Saat ini, pembangunan masih dalam tahap pengajuan proposal ke PT PLN (Persero). "Kami sedang menunggu persetujuan dari perseroan," ujar Yovie.
Yovie meminta PLN memperjelas aturan tentang independent power provider (IPP). Sebab, sampai sekarang, aturan yang dipayungi Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2015 ini belum memiliki aturan teknis lanjutan.
Selain ABM, perusahaan yang telah membangun PLTU Mulut Tambang antara lain PT Adaro Energy Tbk, PT Pesona Khatulistiwa Nusantara, dan PT Bukit Asam Tbk. Beberapa perusahaan lain yang juga berencana membangun PLTU tersebut adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk dan PT Delma Mining.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebelumnya merencanakan pengembangan listrik hingga 7.785 MW dengan membangun PLTU Mulut Tambang. Ini menjadi bagian dari proyek jumbo pemerintah dalam mengembangkan kapasitas listrik nasional hingga 35 ribu MW pada 2019.
ROBBY IRFANY