TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah sudah menetapkan jadwal pemberangkatan haji tahun ini pada 21 Agustus mendatang. Meski begitu, Kementerian Agama belum menetapkan jumlah kloter yang akan berangkat ke Tanah Suci, Arab Saudi.
Adapun kuota jemaah haji yang ditetapkan Arab Saudi untuk Indonesia tahun ini sebesar 168.800 jiwa. Menurut Direktur Jenderal Pelaksanaan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Jamil, jumlah tersebut sama dengan tahun lalu.
Berikut ini rincian kuota jemaah haji dalam sepuluh tahun terakhir:
jemaah haji 2005: 205 ribu orang,
jemaah haji 2006: 205 ribu orang,
jemaah haji 2007: 210 ribu orang,
jemaah haji 2008: 207 ribu orang,
jemaah haji 2009: 207 ribu orang,
jemaah haji 2010: 211 ribu orang,
jemaah haji 2011: 211 ribu orang,
jemaah haji 2012: 221 ribu orang,
jemaah haji 2013: 168.800 orang,
jemaah haji 2014: 168.800 orang, dan
jemaah haji 2015: 168.800 orang.
Abdul menambahkan, pihaknya sudah melakukan beberapa persiapan untuk penyelenggaraan haji tahun ini. Sejak awal Maret 2015, Kementerian sudah mengirim tim ke Tanah Suci untuk melakukan survei tentang pemondokan. Caranya, tim ini akan membuat rencana kerja, lalu membuat pengumuman tentang kebutuhan pemondokan.
Selanjutnya, tim Kementerian Agama akan menunggu para pengusaha pemondokan itu untuk memasukkan berkas penawarannya. Penawaran itu selanjutnya diverifikasi oleh Kementerian dengan melihat kesiapan fasilitas dan pelayanan yang dimiliki para pengusaha pemondokan.
Tim, menurut Abdul, juga akan melihat apakah luas kamar yang ditawarkan seimbang dengan tempat tidurnya, apakah toiletnya sesuai dengan syarat serta fasilitas lainnya. Setelah itu, pemerintah akan melakukan negosiasi harga pemondokan bagi jemaah haji Indonesia. Terakhir adalah penandatanganan kerja sama.
“Saat ini, tim pemondokan ada di Mekah pada tahap penutupan pendaftaran bagi pengusaha pemondokan,” kata Abdul kepada Tempo di kantornya, Jumat, 20 Maret 2015.
Abdul menjelaskan tahun ini pemerintah akan mencari hotel dan pemondokan pada radius 1.500 meter dari Masjid Nabawi, Madinah. Di Mekah, pemerintah menyiapkan pemondokan dalam radius 4.500 meter dari Masjidil Haram. Radius itu lebih jauh dari tahun lalu yang berjarak 4.000 meter dari Masjidil Haram. Abdul beralasan, ada pembongkaran bangunan, termasuk hotel, di daerah dekat Masjidil Haram sehingga pemerintah Indonesia harus mencari radius lebih jauh untuk pemondokan.
Pemerintah Indonesia juga akan menyewa Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines. “Hanya mereka yang mengajukan penawaran setelah kami buat pengumuman,” katanya. Namun persentase pembagian jumlah jemaah di maskapai itu belum ditentukan. “Kami masih membicarakannya.”
SINGGIH SOARES | MITRA TARIGAN