TEMPO.CO , MEDAN:- Pemerintah menyepakati pemberian bebas visa kunjungan singkat ke Indonesia bagi wisatawan dari 30 negara. Bebas visa itu diharapkan menaikkan kunjungan wisawatan, tak terkecuali ke Sumatera Utara (Sumut) yang memiliki sejumlah tujuan wisata andalan seperti Danau Toba dan Pulau Nias.
Saat ini Indonesia telah menerapkan bebas visa bagi wisatawan dari 15 negara. Namun pemberian bebas visa itu bersifat timbal balik. Artinya, warga negara Indonesia juga dapat berkunjung ke-15 negara tersebut tanpa visa. Sesuai dengan undang-undang, pemberian bebas visa harus berasas resiprokal dan manfaat.
Rencana penambahan 30 negara ini belum diikuti perjanjian resiprokal. Ke-30 yang warganya akan dibebaskan dari kewajiban visanya adalah sebagian Asia, Eropa, Amerika Serikat, dan Timur Tengah. Untuk wilayah Asia-Pasifik di antaranya Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Untuk negara-negara di Amerika seperti Kanada, Selandia Baru, dan Meksiko.
Menyikapi ini, Dinas Pariwisata Sumatera Utara langsung berbenah. Sejumlah masalah di daerah tujuan wisata seperti sarana dan fasilitas serta paket wisata yang akan dijual kepada pelancong dibenahi." Kami akan segera mengkoordinir Dinas Pariwisata dan pelaku wisata di kabupaten/kota yang menjadi tujuan wisawatan," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumut Elisa Marbun kepada Tempo, Jumat 20 Maret 2015.
Apalagi, kata Marbun, penerbangan dari Kualanamu ke Guandong, Tiongkok direncanakan akan dibuka China Southern Airlines (CSA)." Itu akan meningkatkan kunjungan wisata Tiongkok ke Indonesia, terutama ke Sumatera Utara, khususnya tujuan ke Kota Medan," kata Marbun.
Marbun menambahkan, saat ini kunjungan wisman ke Sumut masih didominasi wisatawan Malaysia, Singapura dan Eropa, hanya sekitar 3,3 persen berasal dari Tiongkok. Namun presentasi kujungan ini diperkirakan akan meningkat drastis seiring dibebaskannya visa bagi warga Tingkok.
Namun, lanjut Marbun, sejumlah masalah terdapat di daerah tujuan wisata seperti paket hiburan yang tidak dipersiapkan dengan matang menyebabkan wisatawan menjadi cepat jenuh karena hanya menikmati keindahan alam dan hanya sedikit suguhan budaya dan kuliner." Disinilah masalah utamanya," ujar Marbun. Dia memberi contoh turis ke Danau Toba yang cepat bosan karena pelaku wisata disana tidak mengemas beragam acara.
Selain Danau Toba, Sumut, masih kata Marbun, mengandalkan Nias sebagai tujuan wisata." Bulan Juli hingga Agustus, laut di Nias paling bagus untuk peselancar. Kami akan menjual paket wisata berselancar di Nias ke semua negara yang sudah bebas visa ke Indonesia. Kami yakin potensi wisata laut Nias menjanjikan surga untuk peselancar," tutur Marbun. Namun, sambung Marbun, kendalanya tetap sama yakni paket wisata yang belum dikemas apik." Kan tidak mungkin wisawatan hanya berselancar datang ke Nias," ujar Marbun.
Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia Asita Sumut Adil Anwar optimis bebas visa yang diterapkan pemerintahan Joko Widodo akan mendatangkan keuntungan. Tapi menurut Adil, pelaku industri pariwisata perlu promosi ke negara yang warganya berpeluang besar datang ke Sumut, misalnya Tiongkok." Ada paket wisata tematik yang bisa dijual Sumut ke Tiongkok misalnya saat perayaan Chengbeng atau Imlek," kata Adil.
SAHAT SIMATUPANG